Bogor dan Ciamis Sempat Diguyur Hujan Es, Ini Penjelasan Ilmiah Dosen IPB University

- 25 September 2020, 19:28 WIB
Ilustrasi hujan es
Ilustrasi hujan es /Antara

“Kejadian hujan es ini sering terjadi terutama di daerah-daerah yang tidak jauh dari laut. Sebagai contoh, di Jawa ini hampir seluruh wilayah tidak jauh dari laut dan berpotensi dapat terjadi hujan es,” katanya.

Berbeda dengan di Pulau Sumatera dan Kalimantan, Sumatera bagian barat, sering terjadi hujan es. Sementara, wilayah bagian timur dan Kalimantan bagian Timur sangat jarang terjadi hujan es.

Seiring dengan pola berakhirnya musim kemarau dan datangnya awal musim hujan, kata Rini, fenomena hujan es mempunyai pola pergeseran dari wilayah barat Indonesia ke arah timur.

“Penerima hujan es umumnya dimulai dari Sumatera bagian Barat Laut ke arah Selatan dan Timur, kemudian menyusul Jawa bagian barat dan selanjutnya ke arah timur dengan skala yang masih sulit diperhitungkan."

"Karena fenomena ini bergeser,  wilayah di Timur dari Bogor misalnya perlu bersiap-siap menerima hujan es yang disertai badai dan petir ini,” tandasnya.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Kota Bogor Diguyur Hujan Es Sebesar Kepala Jari

Terkait dampak yang ditimbulkan, Rini menjelaskan hujan es tidak memberikan dampak kerusakan yang mengkhawatirkan. Es yang turun tersebut tidak merusak rumah maupun mobil.

Namun, dampak negatif justru datang dari hujan lebat, petir dan angin yang menyertainya. Sebab, petir yang menyertai lebih berbahaya dan anginnya kencang bahkan bisa terbentuk puting beliung.

“Fenomena hujan badai ini, dapat menyebabkan banjir bandang, terutama apabila hujannya terjadi di dataran tinggi dengan lereng terjal dan vegetasi minim. Hujan yang terjadi harus diwaspadai terutama di wilayah lereng yang berpotensi menimbulkan longsor,” jelasnya.

Baca Juga: Ahli IPB University Bicara Strategi Penataan Ruang yang Baik, Langkah Preventif Cegah Banjir Bandang

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x