ISU BOGOR - Fenomena hujan es terjadi di Kota Bogor, Rabu 23 September 2020 sore. Hujan deras disertai bola sebesar kepala jari terjadi di Kayumanis, Tanah Sareal, Kota Bogor. Hujan es terjadi disebabkan cuaca ektrem pada masa peralihan musim.
Salah satu warga Kayumanis, Aris menuturkan, peristiwa langka itu terjadi sekitar pukul 17.00 bersamaan dengan derasnya hujan di daerah Kota Bogor, Rabu sore.
"Siang itu terik kan, tiba-tiba jam 5 awan gelap, lalu angin dan hujan deras turun saya pun masuk rumah," kata Aris.
Baca Juga: Bogor Kembali Diguyur Hujan Es Sebesar Kepala Jari, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Baca Juga: DIdakwa Kasus Pencucian Uang, Jaksa Pinangki Penampilannya Bikin Heboh di Sidang Perdana Tipikor
Tidak lama hujan, tiba-tiba terdengar suara dari atas atap seperti bunyi batu berjatuhan. Aris pun melihat ke arah luar jendela ternyata ada butiran bola es di teras rumah.
"Lumayan, sebesar jempol esnya. Warga sekitar rumah juga mengalami hal yang sama. Hujan es berlangsung sekitar 15 menitan," Aris menambahkan.
Berdasarkan peringatan Dini Cuaca Jabodetabek, yang dikeluarkan BMKG, beberapa wilayah di Bogor memang berpotensi diguyur hujan deras pada Rabu sore mulai pukul 16:20 WIB.
Baca Juga: Kenapa Bogor Sering Hujan Es ? Begini Penjelasan BMKG
Baca Juga: Waw, Aji Mungpung! Ada Sekitar 50 Akun Instagram Lekat Kata Prakerja, Awas Palsu
Prakiraan secara umum, BMKG menerangkan bahwa selama bulan September hingga Oktober terdapat periode peralihan musim atau pancaroba dari kemarau ke penghujan. Di mana kondisi hujan tidak merata dapat terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat atau cuaca ekstrem.
"Pada masa peralihan musim ini, perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, hingga angin puting beliung, juga bisa disertai hujan es" ujar Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Asep Firman.
Kata Asep, fenomena hujan es biasanya terjadi pada cuaca ekstrem masa peralihan cuaca. Biasanya, cuaca pagi hingga siang panas terik. Tiba-tiba mendung pekat, kemudian hujan deras turun. Bahkan, kerap dibarengi dengan petir dan angin kencang. Bahkan, di sejumlah wilayah terjadi hujan es.
Sehingga atap rumah, terutama seng, begitu nyaring bunyinya terhujani butiran-butiran es sebesar sebesar kelereng. ***