Bogor dan Ciamis Sempat Diguyur Hujan Es, Ini Penjelasan Ilmiah Dosen IPB University

- 25 September 2020, 19:28 WIB
Ilustrasi hujan es
Ilustrasi hujan es /Antara

 

ISU BOGOR - Fenomena hujan es yang terjadi di wilayah Bogor dan Ciamis Rabu 23 September 2020, secara ilmiah lebih disebabkan kondisi udara panas dan uap air yang ada di udara cukup banyak.

“Kondisi tersebut umumnya terjadi akhir musim kemarau atau awal musim penghujan dengan udara yang panas dan lembab dikarenakan banyaknya uap air dibawa oleh angin dari lautan,” kata Dosen IPB University Departemen Geofisikan dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Rini Hidayati, Jumat 25 September 2020.

Lebih lanjut dikatakannya, fenomena hujan es ini terkait erat dengan kejadian Equinox, dimana matahari tepat berada di equator sehingga penerimaan energi matahari di wilayah dekat equator cukup tinggi.

Baca Juga: Bogor Kembali Diguyur Hujan Es Sebesar Kepala Jari, Ini Penjelasan Ilmiahnya

"Kondisi panas dan lembab tersebut menyebabkan terbentuknya awan Comulonimbus (Cb), yaitu awan yang tumbuh vertikal dari ketinggian yang rendah (kurang dari 2000 meter) sampai dengan ketinggian belasan kilometer.”

“Awan Cb ini tumbuh vertikal hingga melampaui lapisan suhu nol derajat celsius, berpotensi terjadi pembekuan sehingga butiran hujan menjadi padat (es). Saat turun belum sepenuhnya luruh sehingga sampai ke permukaan tanah masih dalam bentuk padatan, " jelasnya.

Awan ini sering menghasilkan hujan lebat yang disertai badai dan petir.  Awan Cb termasuk awan yang ditakuti oleh pilot ketika menerbangkan pesawat. Para pilot harus menghindari awan Cb karena awan ini merupakan awan badai dengan turbulensi yang hebat, tambah Dr Rini. 

Baca Juga: Kenapa Bogor Sering Hujan Es ? Begini Penjelasan BMKG

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x