Pastikan Keberhasilan Pemilu 2024 di Kota Bogor, Bima Arya Dorong Semangat Persatuan dan Kewaspadaan

- 13 Februari 2024, 20:12 WIB
Bima Arya saat memimpin Upacara Pergeseran Operasional Mantap Brata 2023-2024 di Polresta Kota Bogor GOR Pajajaran, Jalan Pemuda, Kecamatan Tanah Sareal, Selasa 13 Februari 2024.
Bima Arya saat memimpin Upacara Pergeseran Operasional Mantap Brata 2023-2024 di Polresta Kota Bogor GOR Pajajaran, Jalan Pemuda, Kecamatan Tanah Sareal, Selasa 13 Februari 2024. /Foto/Ist
 

ISU BOGOR - Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengajak dan mengingatkan personel gabungan serta masyarakat umum untuk bersinergi dan berkoordinasi guna memastikan keberhasilan proses pemungutan suara dalam Pemilihan Umum 2024.

"Hari ini kita memasuki fase paling krusial, saat-saat menjelang pemungutan suara besok pagi (14/2). Kita bersyukur bahwa tahapan Pemilihan Umum 2024 telah berjalan lancar hingga saat ini, dengan kampanye baik yang tertutup maupun terbuka, diikuti oleh periode tenang yang damai yang terus kami pantau, memastikan tidak ada pelanggaran dan membersihkan atribut-atribut kampanye. Atas kerja keras semua pihak yang bekerja sama dengan baik, saya mengucapkan terima kasih," ujar Bima Arya saat memimpin Upacara Pergeseran Operasional Mantap Brata 2023-2024 di Polresta Kota Bogor GOR Pajajaran, Jalan Pemuda, Kecamatan Tanah Sareal, Selasa 13 Februari 2024.

Turut hadir dalam acara tersebut Kapolresta Kota Bogor, Kombes Pol. Bismo Teguh Prakoso, Dandim 0606 Kota Bogor, Kolonel Fikri Ferdian, serta pejabat lainnya dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor dan aparat pemerintah daerah Kota Bogor.
 

Bima Arya menekankan dan memastikan koordinasi dan sinergi dari semua pihak untuk mengamankan tempat-tempat pemungutan suara (TPS) yang telah disiapkan. Kesiapan semua peralatan logistik, kesiapan personel, kesiapan sistem komunikasi dan informasi, dan lainnya juga dipastikan.

Selain itu, ia mengingatkan agar semua tetap waspada dalam mengantisipasi faktor-faktor lain, seperti kondisi cuaca yang mungkin memerlukan tindakan cepat, baik untuk evakuasi darurat personel maupun memindahkan kotak suara dan peralatan lainnya.

"Kami memastikan bahwa semuanya telah dipersiapkan dengan baik. Kami menjamin bahwa semua 2.913 TPS siap menerima warga negara yang akan menggunakan hak pilihnya. Pastikan komunikasi antar elemen berjalan lancar, laporkan kepada atasan jika ada masalah di lapangan. Insya Allah, semua tahapan, mulai dari penghitungan hingga pengumuman, akan berjalan lancar dan sukses. Terima kasih atas kerja keras dan kerja sama semua pihak," tegasnya.
 

Kapolresta Kota Bogor, Kombes Pol. Bismo Teguh Prakoso, menekankan pentingnya netralitas. Ia juga menekankan sinergi antara Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), dan pemerintah daerah dalam memastikan keberhasilan pemilu.

"Sinergi ketiganya dapat membuat masyarakat senang dan mengapresiasi. Ketika TNI, Polri, dan pemerintah bersatu dan bekerja sama di lapangan, itu dapat mengurangi dan mencegah niat negatif pihak-pihak dengan niat buruk, seperti sabotase, intimidasi, dan lain-lain," jelas Kapolresta Kota Bogor.

Selain mempertahankan dan mengingatkan tentang netralitas, Kapolresta secara khusus menyampaikan hal-hal lain yang tidak boleh dilakukan oleh Polri. Pertama, mereka tidak diperbolehkan membawa senjata api atau mengambil foto hasil rekapitulasi C1, antara lain, karena itu bukan bagian dari tugas kepolisian.
 

Kepada bawahannya, Kapolresta memerintahkan agar bersinergi dengan baik dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Panitia Pengawas Pemilu (Panwas), Komisi Pemilihan Kecamatan (PPK), dan Komisi Pemilihan Kelurahan (KPPS), mengamati dan memahami potensi kerentanan. Ketika ada permintaan bantuan keamanan atau ada kerentanan di TPS, petugas polisi hanya bisa masuk ke area TPS atas permintaan KPPS. Jika tidak ada permintaan, mereka hanya bisa mengamati dari luar.

"Ketika terjadi serangan, penganiayaan, vandalisme, pembakaran, atau insiden lain, dan petugas polisi dipanggil oleh KPPS, maka mereka dapat masuk. Jika tidak ada permintaan, mereka hanya bisa mengamati dari luar," katanya.

Terkait perlengkapan dan material pemungutan suara, Kapolresta memerintahkan bawahannya untuk menjaga kotak suara sebaik mungkin. Memahami cuaca dan medan yang dihadapi, serta 'musuh' potensial yang mungkin muncul untuk melakukan sabotase, intimidasi, atau memiliki niat negatif menjelang pukul 12:00 siang atau 1:00 sore.

"Semua itu harus diwaspadai. Pahami bahwa material logistik terbuat dari kertas yang rapuh ketika terkena air, dan kotak suara terbuat dari plastik," tambahnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x