Lebih lanjut, Dedie juga menjelaskan Pemerintah Pusat memang tengah menyiapkan perpanjangan rute LRT Jabodebek dari Stasiun Harjamukti Cibubur menuju kawasan Baranangsiang Bogor.
"Langkah berikutnya kami akan menyelaraskan percepatan pembangunan LRT ke Kota Bogor, sesuai yang disampaikan Presiden di beberapa forum. Persiapan Kota Bogor adalah mengintegrasikan moda transportasi yang jadi proyek strategis nasional itu kita integrasikan dengan trem," ucap Dedie.
Baca Juga: Polisi Tangkap Komplotan Perampok Pizza Hut di Gunung Putri Bogor
Dengan adanya trem, maka fasilitas transportasi menuju Kota Bogor lengkap. Nantinya menuju Kota Bogor memiliki beragam fasilitas transportasi mulai dari LRT Jabodebek, Trans Pakuan, hingga KRL Commuter Line.
"Pemerintah pusat udah bangun double track Paledang-Sukabumi, tentu pergerakan masyarakat ini harus dipertimbangkan gak mungkin di kotanya berantakan. Makanya antara Baranangsiang, Paledang, Stasiun Bogor dan titik keramaian lain, harus diintegrasikan," tutup Dedie.
Sebagaimana diketahui, Pemkot Bogor sebelumnya sudah menunjuk perusahaan swasta asal Prancis Colas Rail untuk membuat feasibility study (FS) proyek trem Kota Bogor.
Baca Juga: Kumpulkan Lembaga Pelatihan se-Bogor Lewat Wokshop, Pj Bupati: Berpotensi Kurangi Pengangguran
4 Koridor Trem Dibangun
Sementara itu ada 8 halte yang akan dibangun yaitu Halte Jalan Suryakencana, Halte Bogor Trade Mall (BTM), Halte Jalan Paledang, Halte Alun-Alun Bogor, Halte Sempur, Halte Lippo Kebun Raya Bogor, Halte Rumah Sakit PMI, dan Halte Baranangsiang.
Country Director PT Colas Group Indonesia, Christophe Chassagnette pernah menyebutkan estimasi dana yang dibutuhkan untuk proyek koridor satu ini sekitar Rp 1,5 triliun.
Baca Juga: Pinjol Ilegal Meresahkan, PRMN Menyebutnya Rentenir Online