Jurus Bima Arya Tekan Zona Merah Corona Kota Bogor, Ada Tim Elang dan Tim Merpati

- 16 September 2020, 10:58 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyematkan jaket tim khusus penanganan Covid-19 Kota Bogor, di Taman Ekspresi Kota Bogor, Selasa 15 September 2020.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyematkan jaket tim khusus penanganan Covid-19 Kota Bogor, di Taman Ekspresi Kota Bogor, Selasa 15 September 2020. /Chris Dale

ISU BOGOR - Pemerintah Kota Bogor memperkenalkan dua unit khusus yang akan terlibat dalam penanganan Corona atau Covid-19 di masa Pembatasan Sosial Berbasis Mikro dan Komunitas (PSBMK). Dua unit tersebut adalah Unit Edukasi yang diberi nama Tim Merpati dan Unit Pengawasan dengan nama Tim Elang.

Keduanya diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor Bima Arya di Taman Ekspresi Sempur, Kota Bogor, Selasa 15 September 2020. Wali Kota Bogor Bima Arya menilai bahwa cara untuk menang melawan corona ini hanya satu, yaitu kebersamaan.

“Kita hanya menang ketika bersama. Insya Allah ikhtiar kita adalah bersama. Bersama saling menjaga itu semangat kita. Di Kota Bogor, strategi kita bersama dalam tiga hal pertama bersama menjaga wilayah melalui RW Siaga yang zona merah, lalu dikuatkan dari Tim Deteksi Aktif (Detektif) melalui unit lacak, unit pantau di wilayah,” ujar Bima arya.

Baca Juga: Corona di Bogor Raya Kompak, Masing-masing Bertambah 29 Orang dalam Sehari

Yang kedua, lanjut Bima, adalah kebersamaan untuk melakukan edukasi karena banyak warga yang masih belum paham apa itu Covid-19.

 “Jadi, disinilah kami melibatkan banyak pihak. Melibatkan para kyai, tokoh agama, MUI, FKUB, kami juga melibatkan ketua IDI, melibatkan para dokter dan melibatkan alumni Covid. Satu lagi adalah harus ketat pengawasan di lapangan.

“Jangan sampai warga merasa biasa-biasa saja. Karena itu perlu melibatkan semua pihak untuk turun setiap hari, tidak saja Satpol PP, bukan hanya TNI/Polri, tetapi semua. Karena itu kami bangga teman-teman pemuda terlibat di sini,” paparnya.

Baca Juga: Hari Pertama PSBMK, Zona Merah Kota Bogor Catat Rekor 29 Kasus Baru Positif Corona

Kata dia, KNPI bersama pasukannya, AMPI bersama pasukan, Karang Taruna bersama pasukannya, ada juga teman-teman pengusaha dari HIPMI. Mereka akan di supervisi oleh TNI, Polri dan Satpol PP.

“Mereka akan berkeliling setiap hari memastikan tidak ada pelanggaran protokol kesehatan di unit usaha dan tempat publik lainnya,” beber Bima.

Unit Edukasi diberi nama Tim Merpati, sementara Unit Pengawasan diberi nama Tim Elang. Bima menyebut, Tim Merpati karena simbol penyampai pesan kepada publik tentang apa itu Covid. Unit Pengawasan kita namakan Tim Elang karena dengan matanya yang sigap, tajam, memastikan tidak adanya pelanggaran protokol kesehatan.

Baca Juga: Apel Operasi Yustisi PSBM, 88 Personil Polres Bogor dan 128 Campuran Kawal Sidang di Tempat

Sementara, Ridwan Kamil menilai, Kota Bogor salah satu kota yang terus berinovasi dengan melihat dan mencari cara-cara baru memenangkan perang melawan Covid-19.

“Saya selalu dalam batin menyebut Covid-19 ini perang. Kalau dulu perang itu melawan manusia yang punya emosi, yang bisa dilobi, sekarang perang ini musuhnya bukan manusia, tidak punya emosi, tidak bisa di lobi politik, tidak bisa diatur dan kita tidak paham bentuknya seperti apa. Oleh karena itu kalau situasinya sudah perang, maka seperti zaman dulu yang turun bukan hanya tentara, tapi ibu-ibunya di dapur umum, kyai hingga santri perang melawan Belanda dan semuanya turut bela negara,” jelas Emil. ***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah