“Mereka akan berkeliling setiap hari memastikan tidak ada pelanggaran protokol kesehatan di unit usaha dan tempat publik lainnya,” beber Bima.
Unit Edukasi diberi nama Tim Merpati, sementara Unit Pengawasan diberi nama Tim Elang. Bima menyebut, Tim Merpati karena simbol penyampai pesan kepada publik tentang apa itu Covid. Unit Pengawasan kita namakan Tim Elang karena dengan matanya yang sigap, tajam, memastikan tidak adanya pelanggaran protokol kesehatan.
Baca Juga: Apel Operasi Yustisi PSBM, 88 Personil Polres Bogor dan 128 Campuran Kawal Sidang di Tempat
Sementara, Ridwan Kamil menilai, Kota Bogor salah satu kota yang terus berinovasi dengan melihat dan mencari cara-cara baru memenangkan perang melawan Covid-19.
“Saya selalu dalam batin menyebut Covid-19 ini perang. Kalau dulu perang itu melawan manusia yang punya emosi, yang bisa dilobi, sekarang perang ini musuhnya bukan manusia, tidak punya emosi, tidak bisa di lobi politik, tidak bisa diatur dan kita tidak paham bentuknya seperti apa. Oleh karena itu kalau situasinya sudah perang, maka seperti zaman dulu yang turun bukan hanya tentara, tapi ibu-ibunya di dapur umum, kyai hingga santri perang melawan Belanda dan semuanya turut bela negara,” jelas Emil. ***