Bima Arya Sesumbar PSBMK Bogor Lebih Baik dari PSBB Total Jakarta, Netizen: Segera Carikan Solusi

- 12 September 2020, 15:58 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Wali Kota Bogor Bima Arya dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan /Iyud Walhadi/

ISU BOGOR - Beberapa hari terakhir ini, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, menjadi trending karena tegas menolak PSBB Total yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Bahkan, Bima Arya sesumbar dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Mikro Komunitas (PSBMK) yang diterapkan diwilayahnya masih lebih baik.

Tak hanya itu, ia juga merilis data dan hasil riset tentang persepsi warga Kota Bogor mengenai Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang hasilnya diunggah di media sosial. Bukannya banjir pujian, justru warganet yang diduga sebagian besar warga Bogor malah membullynya karena merasakan langsung dampak negatif dari PSBMK, karena tidak jelas.

Begini unggahan Bima Arya di akun instagram @BimaAryaSugiarto "Semua kebijakan harus didasarkan pada data dan riset yang valid. @pemkotbogor bekerja sama dengan tim riset dari @laporcovid19 & Social Resilience Lab Nanyang Technological University Singapore baru saja rampungkan riset persepsi warga tentang Covid19 dengan 21.544 responden dengan sebaran merata di seluruh wilayah Kota Bogor." tulis Bima Arya, Jumat 11 September 2020.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Semua kebijakan harus didasarkan pada data dan riset yang valid. @pemkotbogor bekerja sama dengan tim riset dari @laporcovid19 & Social Resilience Lab Nanyang Technological University Singapore baru saja rampungkan riset persepsi warga tentang Covid19 dengan 21.544 responden dengan sebaran merata di seluruh wilayah Kota Bogor. Ini sebagian data yang penting: . 1. Ada 65 % yang yakin bahwa mereka kecil kemungkinan terpapar covid. Sebagian besar usia 36-45 tahun. 2. Ada 86% yang yakin sembuh jika terpapar. 3. Ada 16% percaya teori konspirasi, 29% tidak percaya dan 54% tidak tahu. 4. Ada 90% mengaku terdampak ekonominya dan 40% kehilangan pekerjaan. Artinya: Pemerintah harus lebih gencar untuk lakukan edukasi tentang covid. Tidak pas kita lakukan penindakan atau pelarangan tanpa lebih dahulu maksimalkan edukasi dengan libatkan semua. . Ekonomi warga pun terpapar dengan dahsyat. Artinnya upaya pemulihan ekonomi tetap harus sejalan dengan penguatan protokol kesehatan. . Tapi riset ini menunjukan modal utama Kota Bogor yang sangat kuat: Solidaritas sesama dan optimis! Kepedulian warga yang kuat untuk saling menolong dan meringankan beban sesama dan tetap optimis! . Insya Allah hari Senin Pemkot akan umumkan langkah selanjutnya dari Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK) yang berlaku sampai hari Senin. Salam sehat & semangat!

A post shared by Bima Arya (@bimaaryasugiarto) on

 

Ini sebagian data yang penting, lanjut dia, ada 65 % yang yakin bahwa mereka kecil kemungkinan terpapar Covid-19, sebagian besar usia 36-45 tahun. Kemudian ada 86% yang yakin sembuh jika terpapar, 16% percaya teori konspirasi, 29% tidak percaya dan 54% tidak tahu, 90% mengaku terdampak ekonominya dan 40% kehilangan pekerjaan.

Baca Juga: Ciee.. Jokowi Lebih Suka PSBMK Bima Arya Dibandingkan PSBB Total Anies Baswedan

"Artinya pemerintah harus lebih gencar untuk lakukan edukasi tentang covid. Tidak pas kita lakukan penindakan atau pelarangan tanpa lebih dahulu maksimalkan edukasi dengan libatkan semua," katanya.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x