ISU BOGOR - Beberapa hari terakhir ini, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, menjadi trending karena tegas menolak PSBB Total yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Bahkan, Bima Arya sesumbar dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Mikro Komunitas (PSBMK) yang diterapkan diwilayahnya masih lebih baik.
Tak hanya itu, ia juga merilis data dan hasil riset tentang persepsi warga Kota Bogor mengenai Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang hasilnya diunggah di media sosial. Bukannya banjir pujian, justru warganet yang diduga sebagian besar warga Bogor malah membullynya karena merasakan langsung dampak negatif dari PSBMK, karena tidak jelas.
Begini unggahan Bima Arya di akun instagram @BimaAryaSugiarto "Semua kebijakan harus didasarkan pada data dan riset yang valid. @pemkotbogor bekerja sama dengan tim riset dari @laporcovid19 & Social Resilience Lab Nanyang Technological University Singapore baru saja rampungkan riset persepsi warga tentang Covid19 dengan 21.544 responden dengan sebaran merata di seluruh wilayah Kota Bogor." tulis Bima Arya, Jumat 11 September 2020.
Ini sebagian data yang penting, lanjut dia, ada 65 % yang yakin bahwa mereka kecil kemungkinan terpapar Covid-19, sebagian besar usia 36-45 tahun. Kemudian ada 86% yang yakin sembuh jika terpapar, 16% percaya teori konspirasi, 29% tidak percaya dan 54% tidak tahu, 90% mengaku terdampak ekonominya dan 40% kehilangan pekerjaan.
Baca Juga: Ciee.. Jokowi Lebih Suka PSBMK Bima Arya Dibandingkan PSBB Total Anies Baswedan
"Artinya pemerintah harus lebih gencar untuk lakukan edukasi tentang covid. Tidak pas kita lakukan penindakan atau pelarangan tanpa lebih dahulu maksimalkan edukasi dengan libatkan semua," katanya.