Dengan demikian jumlah tersebut bertambah hampir dua kali lipat dari sebelumnya yang diumumkan Wali Kota Bogor Bima Arya yakni 155 calon siswa SMP.
"Jadi per kemarin, tim verifikasi PPDB Pemerintah Kota Bogor menindaklanjuti hasil temuan di lapangan," kata Dedie Rachim kepada awak media di Balaikota Bogor, Selasa, 11 Juli 2023.
"Ada 297 calon siswa yang kemungkinan akan kita disfikualifikasi dari keikutsertaanya dalam PPDB Online jalur zonasi," sambungnya.
Baca Juga: Agripreneur Ciptakan Entrepreneur Baru di Kota Bogor, Ini Kata Dedie Rachim
Lebih lanjut, Dedie Rachim menegaskan bawha 297 calon siswa SMP tersebut orang tuanya diduga kuat melakukan kecurangan di PPDB Kota Bogor. Kecurangan tersebut berupa memanipulasi data kependukan, seperti perpindahan domisili hingga memalsukan dokumen.
"Ini menyangkut dengan adanya permasalahan di administrasi terutama pada proses perpindahan (alamat) yang tidak propert ya, juga ada beberapa yang masum dalam (kategori) pemalsuan dokumen, tapi ini masih akan kita dalami yang soal pemalsuan dokumen," kata Dedie.
Tak cukup sampai di situ, menurut Dedie Rachim, pihaknya juga hingga saat ini terus melakukan evaluasi secara keseluruhan terkait dugaan kecurangan di PPDB Kota Bogor.
"Jadi kita masih akan melakukan evaluasi, mungkin siang atau sore ini. Kalau akhir dari keseluruhan pemetaan memang belum selesai," kata Dedie Rachim.
Baca Juga: Pedestrian Jalan Lawang Gintung Segera Direvitalisasi, Dedie Rachim: Sejalan Pembangunan Bumi Ageung
"Jadi itu yang masih kita dalami, jadi siang atau sore hari ini, mungkin kita akan mendapatkan hasil yang konprehensif yang bisa kita bawa sebagai usulan kepada pak Wali Kota (Wali Kota Bogor Bima Arya) untuk diambil keputusan finalnya," pungkasnya.