Periksa Ulang, RS Azra Bogor Nyatakan 10 Karyawannya Negatif Covid-19

- 9 Agustus 2020, 18:38 WIB
 GM Penunjang Medis RS Azra DR. Garcinia Sativa Fizria Setiadi (kiri), Wakil Direktur Medis RS Azra DR. Jeffry Rustandi (Tengah), GM Sumber Daya Manusia RS Azra Suwignyo (kanan).
GM Penunjang Medis RS Azra DR. Garcinia Sativa Fizria Setiadi (kiri), Wakil Direktur Medis RS Azra DR. Jeffry Rustandi (Tengah), GM Sumber Daya Manusia RS Azra Suwignyo (kanan). /Linna Syahrial /RS Azra

“Namun kami merasa perlu evaluasi lebih lanjut atas hasil swab tersebut, sehingga bekerjasama dengan laboratorium pada Lembaga Eijkman dan ternyata hasilnya tetap sama, negatif,” ujar Jeffry. 

Menurut Jeffry, evaluasi berupa pemeriksaan swab ulang pertama dan kedua yang dilakukan oleh laboratorium yang menjadi rujukan pemerintah dalam penanganan Covid serta memiliki kredibilitas dan reputasi yang baik ini sangat penting karena diharapkan dapat mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap RS Azra sebagai rujukan pasien Covid di Jawa Barat.

Langkah ini juga diharapkan dapat meredam keresahan masyarakat, terutama keluarga karyawan yang sebelumnya dinyatakan positif tersebut.

Baca Juga: Arus Balik Padat Minggu Sore, Jalur Puncak One Way ke Bawah Hingga Pukul 18.00

“Adanya pemberitaan mengenai karyawan yang positif terpapar Covid, selain membuat resah keluarga karyawan, juga membuat mereka dikucilkan oleh lingkungannya,” kata dia.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim merinci, sebetulnya jumlah total kasus baru yang terkonfirmasi positif di rumah sakit yakni 10 orang, 6 warga Kota Bogor dan 4 warga Kabupaten Bogor. "Maka data kasus baru yang masuk ke Kota Bogor itu 6 orang, sisanya yaitu 4 orang ke Kabupaten Bogor. Profesi yang 10 orang terkonfirmasi positif itu beragam ada yang sebagai security, penerima tamu hingga petugas parkir," katanya.

Meski enggan menyebutkan secara detail profil rumah sakit tersebut, namun demikian ia menyebut fasilitas kesehatan itu merupakan RS rujukan pasien Covid-19 di Kota Bogor sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat.

Tak hanya, pihaknya belum bisa memutuskan terkait status operasioal rumah sakit tersebut ditutup sementara atau tidak karena ada lonjakan kasus positif di klaster RS, pihaknya masih meminta pertimbangan Pemprov Jawa Barat.

Baca Juga: Selain Klaster Keluarga, Satpam hingga Tukang Parkir Rumah Sakit di Bogor Juga Terinfeksi Corona

"Biar Dinkes Jawa Barat nanti yang menilai apakah status Rumah sakit masih layak menjadi rujukan Covid-19 atau tidak," katanya.***

Halaman:

Editor: Linna Syahrial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x