Periksa Ulang, RS Azra Bogor Nyatakan 10 Karyawannya Negatif Covid-19

- 9 Agustus 2020, 18:38 WIB
 GM Penunjang Medis RS Azra DR. Garcinia Sativa Fizria Setiadi (kiri), Wakil Direktur Medis RS Azra DR. Jeffry Rustandi (Tengah), GM Sumber Daya Manusia RS Azra Suwignyo (kanan).
GM Penunjang Medis RS Azra DR. Garcinia Sativa Fizria Setiadi (kiri), Wakil Direktur Medis RS Azra DR. Jeffry Rustandi (Tengah), GM Sumber Daya Manusia RS Azra Suwignyo (kanan). /Linna Syahrial /RS Azra

ISU BOGOR - Rumah Sakit (RS) Azra kota Bogor melakukan pemeriksaan swab ulang sebanyak dua kali terhadap 10 karyawan non medis yang sebelumnya diberitakan dinyatakan positif terpapar Covid19 oleh Dinas Kesehatan setempat, kini hasilnya dinyatakan negatif.

Pertama dilakukan pemeriksaan swab ulang pertama di laboratorium Kalgen Innolab dan pemeriksaan swab oleh Lembaga Biologi Molekular Eijkman, Jakarta.

“Hasil dua kali pemeriksaan swab ulang ini yang dilakukan di dua laboratorium rujukan pemerintah ini mengkonfirmasi sekaligus mengklarifikasi bahwa karyawan RS Azra kota Bogor tidak terpapar oleh Covid-19 dan RS Azra bukanlah kluster Covid seperti telah diberitakan media sebelumnya,” kata DR. Jeffry Rustandi, MKM, Wakil Direktur Medis RS Azra.

Baca Juga: Duh, Bogor Kembali ke Zona Oranye Covid-19, Wakil Walikota: Mudah-mudahan Tak Tergelincir ke Merah

Menurutnya, fakta tersebut membuktikan bahwa selama ini manajemen RS Azra telah menjalankan operasional rumah sakit dengan prosedur keamanan yang berlaku dan mengacu pada protocol kesehatan yang telah ditentukan pemerintah.

“Pemeriksaan swab ulang terhadap karyawan yang pada tanggal 27 Juli lalu dinyatakan positif Covid ini adalah merupakan bagian evaluasi kami untuk lebih mendapatkan kepastian hasil melalui laboratorium yang ditetapkan pemerintah dan diakui kredibilitasnya secara nasional,” ujar Jeffry.

Jefry mwenyampaaikan, hal ini yang menjadi alasan mengapa pihak RS Azra, yang menjadi rujukan untuk penanganan pasien Covid-19 oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini, menggunakan Lembaga Biologi Molekular Eijkman.

Selain itu, katanya, sebenarnya pada pemeriksaan swab ulang pertama di laboratorium Kalgen Innolab pada tanggal 30 Juli diperoleh hasil yang negatif.

Baca Juga: Belum Miliki Galeri UMKM, Bupati Bogor Tetap Bangga Ada 7 Ekraf Berkualitas Tinggi dan Berkelas

“Namun kami merasa perlu evaluasi lebih lanjut atas hasil swab tersebut, sehingga bekerjasama dengan laboratorium pada Lembaga Eijkman dan ternyata hasilnya tetap sama, negatif,” ujar Jeffry. 

Menurut Jeffry, evaluasi berupa pemeriksaan swab ulang pertama dan kedua yang dilakukan oleh laboratorium yang menjadi rujukan pemerintah dalam penanganan Covid serta memiliki kredibilitas dan reputasi yang baik ini sangat penting karena diharapkan dapat mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap RS Azra sebagai rujukan pasien Covid di Jawa Barat.

Langkah ini juga diharapkan dapat meredam keresahan masyarakat, terutama keluarga karyawan yang sebelumnya dinyatakan positif tersebut.

Baca Juga: Arus Balik Padat Minggu Sore, Jalur Puncak One Way ke Bawah Hingga Pukul 18.00

“Adanya pemberitaan mengenai karyawan yang positif terpapar Covid, selain membuat resah keluarga karyawan, juga membuat mereka dikucilkan oleh lingkungannya,” kata dia.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim merinci, sebetulnya jumlah total kasus baru yang terkonfirmasi positif di rumah sakit yakni 10 orang, 6 warga Kota Bogor dan 4 warga Kabupaten Bogor. "Maka data kasus baru yang masuk ke Kota Bogor itu 6 orang, sisanya yaitu 4 orang ke Kabupaten Bogor. Profesi yang 10 orang terkonfirmasi positif itu beragam ada yang sebagai security, penerima tamu hingga petugas parkir," katanya.

Meski enggan menyebutkan secara detail profil rumah sakit tersebut, namun demikian ia menyebut fasilitas kesehatan itu merupakan RS rujukan pasien Covid-19 di Kota Bogor sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat.

Tak hanya, pihaknya belum bisa memutuskan terkait status operasioal rumah sakit tersebut ditutup sementara atau tidak karena ada lonjakan kasus positif di klaster RS, pihaknya masih meminta pertimbangan Pemprov Jawa Barat.

Baca Juga: Selain Klaster Keluarga, Satpam hingga Tukang Parkir Rumah Sakit di Bogor Juga Terinfeksi Corona

"Biar Dinkes Jawa Barat nanti yang menilai apakah status Rumah sakit masih layak menjadi rujukan Covid-19 atau tidak," katanya.***

Editor: Linna Syahrial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x