Waspada! Kasus Positif Covid-19 di Bogor Melonjak, Kini Ada 5 Klaster Keluarga Baru

- 30 Juli 2020, 21:42 WIB
Ilustrasi corona dunia. pixabay.com/cromaconceptovisual
Ilustrasi corona dunia. pixabay.com/cromaconceptovisual /

ISU BOGOR - Pemkot Bogor meminta warga Bogor Raya (Kota dan Kabupaten) untuk kembali mewaspadai terjadinya lonjakan kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Bahkan berdasarkan data terbaru hingga pukul 14.00 WIB, Kamis 30 Juli 2020 tercatat sudah 273 warga Kota Bogor terinfeksi virus corona.

Terus bertambahnya pasien terkonfirmasi positif membuat Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim memberikan peringatan waspada terhadap bahaya penyebaran Covid-19, kepada warga Bogor Raya (Kota/Kabupaten Bogor).

Baca Juga: Gaduh, Baru 10 Jam Unggah, Lagu Baru Agnes Mo 'Fuckin Boyfriend' Sudah 210 Ribu Kali Ditonton

"Perlu kewaspadaan kita semua baik warga Kota dan Kabupaten Bogor (Bogor Raya). Saat ini kasus positif baru Covid-19 (penularannya) terbagi ada dalam 5 klaster keluarga Bogor," kata Dedie yang juga menjabat Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Kamis malam 30 Juli 2020.

Baca Juga: Ini Naskah Khutbah Idul Adha 1441 Hijriyah, Kurban dan Solidaritas Ditengah Pandemi

Ia merinci klaster keluarga Bogor itu 34 orang terdiri dari klaster Rimba Mulya hari ini bertambah jadi 7 orang, ada penambahan 1 orang dibandingkan hari sebelumnya; kemudian klaster Semplak jadi 14 orang, bertambah 11 orang dibandingkan hari sebelumnya.

"Untuk klaster Semplak 6 diantaranya warga Kabupaten Bogor. Sedangkan Klaster keluarga Cimanggu City ada 4 orang dan klaster keluarga Sukadamai 3 orang serta klaster Bantarjati ada 6 orang, 2 diantaranya warga Kabupaten Bogor," jelasnya.

Baca Juga: Sabtu ini Libur Kedua Idul Adha 2020, Puncak Jadi Titik Razia Polres Bogor

Ia menjelaskan untuk klaster Bantarjati itu terjadi pada tanggal 21 Juli lalu, hasil swab Kepala Keluarga positif. "Di Klaster Bantarajati ada 17 kontak erat dan 5 diantaranya positif. Ini (Klaster Keluarga) semua karena transmisi lokal, kalau imported cases hanya 47%. Kepala Keluarga ini pemilik restoran. Kita akan tutup restonya. Sedang disiapkan langkah teknisnya. Saat ini kita juga sedang ditelusuri apakah beraktivitas mengelola resto atau tidak," katanya.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x