Pembagian BST di Kota Bogor Malah Timbulkan Kerumunan dan Banyak Dikeluhkan Warga

- 28 Juli 2021, 19:07 WIB
Kerumunan pembagian BST di Posyandu RW 08, Kelurahan Kedunghalang, Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu 28 Juli 2021.
Kerumunan pembagian BST di Posyandu RW 08, Kelurahan Kedunghalang, Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu 28 Juli 2021. /Isu Bogor/Iyud Walhadi

ISU BOGOR - Pemerintah terus berupaya memberikan Bantuan Sosial Tunai (BST) di tengah masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 ini.

Meski nilai BST-nya tidak ada yang berubah, lokasi dan jadwal pembagiannya banyak dikeluhkan warga. Seperti yang terjadi di Kedunghalang, Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu 28 Juli 2021.

Ratusan warga harus antre hingga menimbulkan kerumunan di Aula Serba Guna Posyandu, RW 08, Kelurahan Kedunghalang, Bogor Utara.

Baca Juga: Bansos Cair Hari Ini, PT Pos Indonesia Siap Optimalkan Penyaluran BST

Warga banyak mengeluhkan karena jadwal dan lamanya pembagian tidak seperti pada saat pembagian BST tahap sebelumya, dimana pihak Kantor Pos menyalurkan langsung kepada warga di kantor-kantor kelurahan.

"Enak di Kantor Kelurahan, sekarang malah lama antre dan timbulkan kerumunan pula," ungkap Ari warga RT 06 RW 08, Kelurahan Kedunghalang, Bogor Utara, Kota Bogor.

Hal senada diungkapkan Entis warga RW 08 Kelurahan Kedunghalang mengaku sudah antre lama, tiba-tiba dipotong waktu istirahat.

Baca Juga: Cek Daftar Bansos Selama PPKM Darurat yang Cair Hari Ini, Mulai PKH, Kartu Sembako, BST hingga Bantuan Beras

"Masa baru kerja dua jam sudah dipotong waktu istirahat, sehingga antrean terpotong dan harus menunggu lama lagi," ungkapnya.

Meski demikian diri sebagian besar warga mengaku tidak ada pemotongan hanya saja ada beberapa warga yang menerima BLT memberikan kepada ketua RT secara sukarela saja.

"Yah berapa aja, tapi ada ada yang ngasih bahkan diminta Rp100 ribu oleh oknum RT," ungkap YH, warga Kedunghalang, Bogor Utara, Kota Bogor.

Baca Juga: Bansos BST Rp600 Ribu untuk 77 Ribu Kepala Keluarga di Kota Bogor Cair, Dedie Rachim: Warga Tak Perlu Khawatir

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menyebutkan alokasi BST tahap 5 dan 6 ini untuk 77 kepala keluarga.

BST ini berasal dari bantuan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) yang mengacu data Non Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Jumlah Rp600 ribu itu merupakan jumlah akumulatif selama dua bulan, yakni periode Mei-Juni.

Baca Juga: ALHAMDULILLAH! Bansos BPNT, PKH dan BST Akan Cair di Minggu Keempat Bulan Maret

Jadi masing - masing KK, lanjut Dedie mendapatkan Rp 600 ribu. Bantuan ini bisa dimanfaatkan untuk menjadi bantalan.

"Jadi bantalan untuk membeli sembako, membeli kebutuhan pokok selama PPKM Darurat," jelas Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, Minggu 18 Juli 2021.

Menurutnya di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatasan Masyarakat ini, distribusi BST dilakukan secara door to door.

Petugas dari Kantor POS akan mendatangi langsung rumah warga, sekaligus mengidentifikasi ke penerima bantuan.

"Termasuk melakukan dokumentasi sebagai bukti bantuan sudah tersalurkan," ungkapnya.

Selain bantuan BST ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor juga menyiapkan bantalan sebagai bantuan tambahan.

"Ada sekitar 10 ribu bantalan. Jadi Insya Allah pemerintah tidak melupakan masyarakat yang sedang kesulitan di tengah kondisi ini, yang terdampak kita carikan jalan keluar.

Kepala Kantor PT POS Indonesia Kota Bogor, Pupung H menyatakan, sepanjang 30 hari ke depan pihaknya diamanatkan Kemensos untuk penyaluran BST tersebut.

Ada total 28 kelurahan dari enam kecamatan yang diupayakan pada 15 Agustus mendatang selesai pendistribusiannya.

"Secara umum verifikasi hampir sama, hanya lokasinya yang berbeda. Kalau dulu lokasinya di komunitas, kelurahan, sekolah, atau lapangan.

"Sekarang kami yang langsung rumah ke rumah," kata Pupung.

Pada tahun lalu, kata Pupung, ada sekitar 80 ribu KK yang menjadi penerima bantuan. Jumlah itu turun belum dihitung dengan data susulan yang masuk ke DTKS.

"Bantuan ini tanpa potongan apapun. Dan itu sudah kami imbau juga melalui Dinsos Kota Bogor bahwa jangan sampai terjadi pemotongan apapun namanya," tegas Pupung.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x