ISU BOGOR - Kota Bogor memasuki fase SOS (isyarat bahaya) dengan meningkatnya kasus Covid-19 dalam satu pekan terakhir. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memastikan semua penanganan cepat guna menekan penyebaran.
Hal itu dikatakan Wali Kota Bogor Bima Arya saat menerima bantuan 20 peti jenazah pasien Covid-19 di RSUD Kota Bogor, Jumat 25 Juni 2021.
Bima menilai, saat ini Kota Bogor dalam keadaan tidak baik-baik saja, sehingga diperlukan kerja ekstra dari semua instansi dan masyarakat.
Baca Juga: Telat Penanganan, Pasien Covid-19 Isoman di Kota Bogor Meninggal
"Kota Bogor SOS, angka harian akhir-akhir ini mencapai 300an, padahal dua pekan lalu masih puluhan. Ini tanda bahaya," kata Bima.
Ia menyebut, disaat kasus Covid-19 naik semua bergerak dari hulu hingga hilir. Bima menyebut, saat ini pemkot terus bagaimana vaksin terus berjalan, penambahan ruang isolasi, ketersedian tempat tidur, obat-obatan, APD, hingga tenaga kesehatan.
"Kita harus antisipasi sebanyak mungkin. Kita juga jangan dipusingkan dengan zona (oranye), anggap saja darurat anggap saja sudah merah," kata Bima.
Wali Kota menerangkan, langkah pertama yang dilakukan yakni meminta semua rumah sakit menambah kapasitas tempat tidur dan ruang isolasi minimal 30 persen.