Network
ISU BOGOR - Dua pekan operasi Kurma Ramadan Polresta Bogor menyita 102 knalpot nonstandar atau bising yang digunakan berkelompok atau perorangan. Sejak Maret sudah 647 knalpot bising yang sudah dimusnahkan.
Kapolresta Bogor Kombes Susatyo Purnomo Condro menuturkan, selama dua pekan Ramadan masih ada masyarakat yang menggunakan waktu luangnya untuk melakukan tindak kejahatan. Salah satunya, penggunaan knalpot nonstandar yang kerap terjadinya perkelahian.
“Knalpot ini dipakai perorangan atau kelompok yang memicu terjadinya tawuran atau perkelahian. Untuk itu, kami terus lakukan operasi knalpot bising,” paparnya, Selasa 27 April 2021.
Baca Juga: Presiden Biden usai Divaksin: Anda tidak Perlu Lagi Mengenakan Masker
Baca Juga: Uni Eropa Tak Segan Menghukum Pemerintah Inggris atas Pelanggaran Brexit
Baca Juga: Nathalie Holscher Tanggapi Soal Isu Perceraiannya dengan Sule: Sudah Baik dan Pulang ke Rumah
Hasilnya, selama dua minggu Ramadan, masih ditemukan 102 pengendara knalpot bising yang disita petugas baik dari perorangan atau kelompok.
Kasatlantas polres Bogor Kota Kompol Andriyanto mengatakan pengguna knalpot racing di jalan raya tidak ditolerir. “Kita tindak tegas,” tukasnya.
Kata dia, setelah terjaring dan dicopot knalpot nonstandard itu tidak diperkenankan dibawa pulang. Petugas langsung bawa dan akan dimusnahkan. Sementara, bila pengguna yang kedapatan dua kali memakai knalpot bising akan ditindak secara pidana.
