Ridwan Kamil Sebut Keterisian RS Pasien Corona di Kota Bogor Paling Rendah di Bodebek

- 5 Maret 2021, 10:48 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Wali Kota Bogor Bima Arya menjelaskan terkait penurunan kasus Covid-19 yang ditandai dengan rendahnya tingkat keterisian RS Covid-19.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Wali Kota Bogor Bima Arya menjelaskan terkait penurunan kasus Covid-19 yang ditandai dengan rendahnya tingkat keterisian RS Covid-19. /Dok Prokompim Kota Bogor

ISU BOGOR - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi langkah Pemkot Bogor melalui tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bogor yang telah berhasil menurunkan kasus terkonfirmasi virus.

Turunnya kasus terkonfirmasi positif juga berdampak pada tingkat keterisian tempat tidur atau ruang perawatan di rumah sakit di Jawa Barat, termasuk kawasan Bodebek. Diantaranya di Kota Bogor.

“Yang tadinya di awal tahun mendekati 80 persen, tapi di minggu ini turun menjadi 59 persen. Sudah level lebih aman dari standar WHO di 60 persen,” ujar Ridwan Kamil dalam keterangan pers yang diterima Jumat 5 Maret 2021.

Maka dari itu, kata Ridwan Kamil, daerah Kota Bogor sebagai daerah di Jawa Barat yang dibanggakan dalam penurunan coronanya.

RidwaBaca Juga: Anies Sebut Banjir Jakarta karena Kiriman dari Hulu, Ridwan Kamil Langsung Posting Ini

"Yang saya banggakan dari Kota Bogor hari ini adalah tingkat keterisian rumah sakitnya paling rendah di Bodebek. Di angka 44 persen," katanya.

Ridwan Kamil menyebut hal tersebut cukup baik sebab penurunannya cukup signifikan.

"Dari 80 ke 58, dan turun terus ke 44 persen. Ini Bogor sendiri paling rendah, berarti yang sakitnya sedikit. Itu saya apresiasi untuk Pak Bima Arya dan jajaran,” terang Emil.

Ia juga memuji apa yang telah dilakukan oleh Pemkot Bogor dalam upaya penanganan Covid-19, salah satunya lewat program ganjil genap.

Baca Juga: Corona di Kota Bogor Menurun, Dedie Rachim: Tingkat Kepatuhan Memakai Masker Tinggi Sekali

“Saya melihat apa yang diupayakan Pak Bima Arya itu sangat baik. Karena situasi di daerah itu beda-beda. Terbukti kalau saya monitor dari hasil ganjil genap ini pergerakan kan turun. Di mana kalau pergerakan mobilitas turun, maka kasus Covid turun,” kata dia.

Di tempat yang sama, Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkapkan bahwa hasil cukup baik yang dicapai dalam penanganan Covid-19 ini karena ada sinergi yang baik dari berbagai elemen, yakni TNI/Polri, dinas terkait dan masyarakat.

“Ini karena total football. Ini tidak akan terjadi ketika tidak serempak turun ke bawah. Dari hulu ke hilir," katanya.

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah, Salah Satunya Bogor

Jadi, lanjut Bima, pihak Polres, Dandim dan jajaran, beserta Pemkot Bogor betul-betul sampai ke bawah di PPKM Mikro.

"Sehingga semuanya bergerak. Ada RW Siaga, ada Posko Kelurahan, Polisi RW, koordinasi dengan dinas, ada suplai logistik, pembinaan, pengawasan, pencegahan semuanya ada disitu. Kalau itu kendor maka akan bubar lagi semuanya,” jelas Bima Arya.

Terkait program ganjil genap yang direlaksasi sementara dalam dua minggu ke depan, kata Bima, bagian dari strategi ‘gas’ dan ‘rem’ agar bisa menyeimbangkan antara dimensi kesehatan dan ekonomi.

Baca Juga: Virus Baru Corona B117, Ini Instruksi Bima Arya untuk Dinkes Kota Bogor

“Ekonomi sebetulnya di awal ganjil genap drop. Tapi minggu-minggu berikutnya sudah mulai recover. Kita lihat kemarin hotel membaik, pasar juga membaik," katanya.

Menurutnya, hampir semua indikator membaik walaupun restoran tetap turun.

"Pertimbangan kita lebih kepada sedikit relaksasi karena angkanya baik. Tidak menutup kemungkinan ketika dua minggu angkanya kembali naik, itu kita lakukan lagi. Inilah cara kita menyeimbangkan gas dan rem tadi,” tukasnya.

Secara keseluruhan, data hingga Kamis 4 Maret 2021 tercatat total kasus positif mencapai 12.329, selesai isolasi atau sembuh 10.923, masih sakit atau dirawat 1.206 dan meninggal 200 kasus.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x