ISU BOGOR - Pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diajukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ke pemerintah pusat ditolak.
Alhasil Pemkot Bogor harus memutar otak agar proyek-proyek strategis yang pembiayaannya menggunakan PEN bisa tetap berjalan.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, hanya proyek penataan kawasan Suryakencana yang disetujui oleh pemerintah pusat, maka untuk pengajuan proyek lainnya yang membutuhkan pembiayaan besar, Pemkot Bogor mencari alternatif lainnya.
Pemkot Bogor tahun ini mengajukan anggaran meliputi pembangunan dua blok RSUD Kota Bogor senilai Rp255 miliar, pembangunan jembatan Otista senilai Rp120 miliar dan pembangunan jembatan Sempur Rp75 miliar, sedangkan pengembangan kawasan Suryakencana nilai pengajuannya Rp30 miliar
“Memang kita kan sudah masukan ke PEN, tetapi karena tidak bisa memakai anggaran multi years itu masalahnya,"
Dedie melanjutkan, pembangunan jembatan tidak mungkin hanya delapan bulan atau sembilan bulan. Karena kata dia, membangun jembatan dibutuhkan waktu hingga setahun delapan bulan.
Baca Juga: Atasi Penyebaran Covid-19, Pemkot Bogor Turunkan Pramuka