ISU BOGOR - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menyatakan Pemkot Bogor sangat mendukung pihak swasta yang hendak mengembangkan kawasan Danau Bogor Raya sebagai kawasan Heritage Ecopark dengan cara memanfaatkan danau.
Dedie A Rachim mengatakan, pemanfaatan danau untuk kebutuhan air minum merupakan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pada aturan baru terdapat perubahan rasio perhitungan layanan air bersih menjadi satu banding lima dan ada perubahan bahwa capaian layanan saat ini baru 76 persen.
"Artinya Perumda Tirta Pakuan harus mencari sumber air baku baru, baik air permukaan ataupun air tanah untuk menambah persentase air," katanya Rabu 16 Desember 2020.
Baca Juga: Bima Arya dan Dedie Silang Pendapat Soal Rencana Sekolah Tatap Muka Kota Bogor
Ia menyebutkan, salah satu sumber air baku yang akan dikelola adalah yang di Danau Bogor Raya dan merupakan sumber air berasal dari air sungai Ciheleut.
"Nanti PT Sejahtera Eka Graha (SEG) selaku pengembang kawasan Bogor Rayayang akan merevitalisasi danau, kemudian diserahkan ke Pemkot Bogor agar nanti bisa dimanfaatkan oleh Perumda Tirta Pakuan. Jadi pemanfaatan air danau ini untuk memenuhi jumlah layanan air," jelas Dedie.
Dedie melanjutkan, air di danau Bogor Raya berpotensi memiliki 400 liter per detik. Saat ini kondisi danau sedimentasi tinggi dan sudah puluhan tahun tidak diurus. Nanti setelah direvitalisasi, baru danau diserahkan menjadi PSU ke Pemkot Bogor.
"Penyerahan PSU itu kondisi danau harus dalam keadaan baik, jadi harus direvitalisasi dulu. Nanti danau pasti diserahkan sebagai PSU, tapi berdasarkan aturan Perda, harus dalam keadaan kondisi baik. Ditargetkan revitalisasi selama satu tahun," ungkapnya.
Baca Juga: Bima Arya Berencana Buka Sekolah Tatap Muka 11 Januari 2021, Dedie: Jangan Gegabah!