Bima Arya Sebut Ekonomi Kota Bogor Menurun, IMP Anjlok

1 April 2021, 11:15 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya melantik ratusan pejabat Pemkot Bogor, di Situ Kirey, Kelurahan Mekarwangi, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jumat 26 Februari 2021. /Dok Prokompim

ISU BOGOR - Selain penanganan pandemi, ada kondisi darurat lainnya yang saat ini sedang menjadi fokus di Kota Bogor. Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Bogor turun 0,12 poin menjadi 76,11 poin.

“Kenapa darurat? IPM (Indeks Pembangunan Manusia) kita turun. IPM ini adalah indikator yang paling lazim yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan," kata Bima, Kamis 1 Maret 2021

Dari data yang ada, IPM Kota Bogor tahun 2020 yang lalu turun 0,12 poin menjadi 76,11. Sehingga kata Bima Arya, pada 2024 Pemkot Bogor memiliki target 78,89 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Namun target ini akan sulit terealisasi jika tak serius mengejarnya.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Kunjungan Pasar di Bogor Turun

“Memang bukan Kota Bogor saja yang turun, semuanya turun. Tapi jelas kita harus kerja keras agar bisa kembali normal. Kalau kota lain normal, kita masih turun, berarti ada yang salah dengan kita," beber Bima Arya.

Untuk itu, tahun ini dan 2022 mendatang Bima Arya mencanangkan akselerasi untuk mengejar ketertinggalan realisasi. Tak hanya itu, data lain menunjukkan ekonomi yang turun 6,57 persen, pengangguran naik 3,6 persen, pun dengan tingkat kemiskinan yang berada di angka 6,68 persen.

Dengan angka Covid-19 yang perlahan sudah terkendali, akselerasi itu kemudian wajib disemangati. Sehingga Pemkot Bogor bisa kembali fokus dengan hal - hal yang lain.

Baca Juga: Mabes Polri Diserang, Kapolri: Pelaku Wanita, Beraksi Sendiri Berideologi ISIS

"Seperti yang telah saya sampaikan tetap fokus pada kesehatan, vaksinasi kita geber terus. Kemudian kampanye Germas hidup sehat terus kita gencarkan. Adanya hubungan antara mobilitas warga, aktivitas dan juga tingkat Covid. Jadi ke depan terus kita jaga," jelasnya.

Kemudian, kata wali kota, adalah fokus pada economy recovery atau mengurangi pengangguran. Seperti padat karya pada program - program pemerintah. Untuk itu, ia meminta semua perangkat daerah untuk benar - benar mengawal memastikan bahwa APBD atau APBN bisa dinikmati oleh warga Kota Bogor.

"Memang kita tidak bisa melakukan intervensi, tapi semaksimal mungkin kita ikhtiar untuk mendorong agar warga menikmati itu, mereka yang mengerjakan kegiatan dan sebagainya," paparnya.

Baca Juga: MV The Heart You Hurt - Rossa Resmi Rilis, Antara Lee Donghae SuJu atau Dion Wiyoko

Bahkan dalam waktu dekat, untuk meningkatkan promosi UMKM, Pemkot akan meluncurkan program wirausahawan atau UMKM milenial. Dengan target mencetak 1.000 milenial baru.

Juga dalam hal pendidikan. Bima Arya mengaku saat blusukan di beberapa wilayah di Kota Bogor, masih ditemukan warga usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan secara utuh.

"Saya masih menemukan warga usia sekolah yang tidak sekolah itu dibiarkan. Bahkan kemarin saya kaget luar biasa, umur 17 tahun putus sekolah sejak kelas 3 SD. Kok bisa gitu, kemana lurahnya, masa RT/RW-nya didiamkan," ungkapnya.

Kemudian, masih kata Bima Arya, program kemiskinan seperti benah kampung, rumah tidak layak huni, dan keluarga miskin juga akan terus ditarget. Contohnya di Kelurahan Bojongkerta, 40 persen keluarga di wilayah ini berada dibawah garis kemiskinan.***

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler