Ganjil Genap Kota Bogor Diapresiasi Ridwan Kamil Turunkan Angka Covid-19

5 Maret 2021, 11:19 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menggelar rapat evaluasi pemberlakuan PPKM Mikro di wilayah Bogor, Depok, Bekasi (bodebek di markas Kodam Jaya, Jakarta, Kamis 4 Maret 2021 /Pemkot Bogor

ISU BOGOR – Gubernur Ridwan Kamil mengapresiasi kebijakan Kota Bogor dalam ganjil genap yang dinilainya dapat menurunkan angka kasus Covid-19.

Hal itu dikatakan Ridwan Kamil saat melakukan rapat koordinasi Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) di Kodam Jayakarta, Jakarta, Kamis 4 Maret 2021. Ia melihat, setiap wilayah di Jawa  Barat mempunyai kebijakan berbeda-beda dalam penanganan Covid-19.

Ridwan Kamil atau Emil, menilai kebijakan ganjil genap Kota Bogor salah satu kebijakan yang tepat dalam menekan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Keterisian RS Pasien Corona di Kota Bogor Paling Rendah di Bodebek 

“Terkait Bogor, saya melihat apa yang diupayakan, itu sangat baik. Terbukti kalau saya monitor dari hasil ganjil genap, pergerakan turun. Dimana kalau pergerakan turun, kasus pasti turun,” papar Emil.

Ia pun merasa bangga, bila Kota Bogor saat ini keterisian ruang perawatan Covid-19 paling rendah di Bodebek dengan 44%. Angka itu, terus turun dari 85% pada awal Februari lalu yang menurut standar WHO minimal diangka 60%.  

“Jadi udah keren dari 85% ke 44%, Ini Bogor paling rendah,” kata Emil.

Sementara di tempat yang sama, Bima Arya menyebut Kota Bogor sudah melakukan empat minggu setiap akhir pekan memberlakukan sistem ganjil genap, pada awal pemberlakukan ganjil genap dimensi ekonomi drop. Namun, minggu berikutnya tercover.

Baca Juga: 2021, Bupati Bogor Ade Yasin Guyur Guru Ngaji Rp200 Ribu dan Madrasah Rp250 Ribu Setiap Bulan 

“Minggu kemarin, ganjil genap keempat, (keterisian) hotel membaik, pasar membaik. Indikator (angka kasus) membaik juga. Tetapi restoran tetap turun.  Itulah, kita tiadakan ganjil genap selama dua minggu ke depan,” kata Bima.

Kata dia, pertimbangan Pemkot Bogor lebih kepada sedikit relaksasi karena ada pertumbuhan yang baik. Tidak menutup kemungkinan ketika angkanya naik, kebijakan ganjil genap diberlakukan lagi untuk kembali menekan penyebaran Covid-19.

“Inikan pertimbangan kebijakan rem gas tadi. Kita ingin lihat dampaknya karena menunjukan ekonomi memang berpengaruh meski tiga minggu terakhir trennya naik, semuanya terlihat normal,” tambah Bima.***

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler