ISU BOGOR - Bupati Bogor Ade Yasin meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor memprioritaskan keselamatan warga terdampak banjir bandang di kawasan Gunung Mas, Puncak Bogor.
Menurut Ade Yasin, bencana banjir bandang di Kampung Rawadulang, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor itu sebagian besar adalah para pemetik teh PT Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas.
"Data sementara sebanyak 134 KK (Kartu Keluarga) yang mayoritas adalah pemetik teh Gunung Mas telah berhasil dievakuasi ke tempat-tempat yang lebih aman," kata Ade Yasin dalam keterangan pers tertulisnya, Selasa 19 Januari 2021.
Baca Juga: BMKG: Januari hingga Februari Jawa Barat Diprediksi Alami Periode Puncak Musim Hujan Harap Hati-Hati
Baca Juga: Bencana Banjir Bandang di Puncak Bogor Akibatkan Akses Jalan Warga Tertutup Karena Pohon Tumbang
Baca Juga: BMKG Bogor: Banjir Bandang di Gunung Mas Puncak Hari Ini Karena Curah Hujan Ekstrim
Lebih lanjut, Ade Yasin meminta tim BPBD, tim Tagana (Taruna Siaga Bencana), Kecamatan hingga Desa untuk bekerja sama melakukan evakuasi bencana banjir bandang di Cisarua.
"Saya meminta tim bekerja secara cepat untuk memastikan proses evakuasi berhasil. Saya juga sudah menurunkan tiga tim dari BPBD yang terdiri dari tim evakuasi, tim logistik dan tim P3K lengkap dengan ambulance," kata Ade Yasin.
Ade Yasin juga menegaskan, tak ada hal yang lebih penting dari keselamatan warga. Untuk itu, Ade Yasin langsung menginstruksikan tim sejak pagi agar melakukan pertolongan pertama kepada pada korban di sana.
Baca Juga: Warga Terdampak Banjir Bandang di Gunung Mas Mulai Mengevakuasi Barang Berharga Miliknya
Baca Juga: VIDEO: Ngerinya Banjir Bandang di Gunung Mas hingga Warga Berhamburan
Baca Juga: Kronologis Banjir Bandang di Puncak Bogor yang Membuat 474 Warga Mengungsi
"Keselamatan warga di atas segalanya. Kita harus selamatkan dulu warganya. Karena itu yang paling penting" Pungkas Ade Yasin.
Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor itu juga mengatakan, evakuasi para pengungsi ke tempat yang lebih aman seperti masjid dan pabrik ini agar tidak berkerumun, mengingat pandemi Covid-19 di Kabupaten Bogor kasusnya sedang meningkat.
"Saya tetap himbau untuk patuhi protokol kesehatan, baik itu petugas yang menangani bencana maupun para pengungsi. Sejauh ini alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Mudah-mudahan tidak ada korban," katanya.***