Ridwan Kamil Sebut Kerumunan di Megamendung Spontan, Warga Habis Nonton Habib Rizieq Pulang ke Rumah

- 20 November 2020, 21:48 WIB
Simpatisan Habib Rizieq menyemut di Simpang Gadog, arus lalu lintas dihentikan sementara, Jumat 13 November 2020.
Simpatisan Habib Rizieq menyemut di Simpang Gadog, arus lalu lintas dihentikan sementara, Jumat 13 November 2020. /Yudhi Maulana Aditama//Isu Bogor

ISU BOGOR - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut kerumunan massa di acara Habib Rizieq Megamendung, Bogor berlangsung spontan.

Kata dia, sebagain besar yang hadir saat penyambutan datang lantaran penasaran.

"Ada yang bilang pak, itu sebenarnya mayoritas penduduk cuma ingin lihat setelah lewat," kata Emil, usai menjalani klarifikasi di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat 20 November 2020.

Baca Juga: Perempuan Usia 51 Tahun Jadi Korban Prostitusi di Puncak Bogor

Ridwan Kamil menjelaskan masyarakat yang sudah melihat kegiatan tersebut langsung kembali ke rumahnya masing-masing.

Namun, foto yang beredar di masyarakat membuat seolah-olah kerumunan itu diisi oleh peserta kegiatan.

"Tapi potensi yang kena fotonya itu peserta dari seluruh kegiatan acaranya," jelas Emil.

Baca Juga: Ikuti Acara Habib Rizieq, 20 Warga Megamendung Positif Terinfeksi Virus Corona

Ia pun melihat setidaknya ada dua kegiatan yang seharusnya terjadi di Megamendung, Bogor itu.

Pertama, adalah salat jumat yang memang dilaksanakan tiap minggunya, dan peletakan batu pertama.

Kemudian, kata Ridwan Kamil, pihak panitia juga menyampaikan ke Kecamatan dan Satgas di tingkat Kabupaten bahwa kegiatan tersebut tidak akan digelar besar-besaran karena memang tidak mengundang banyak orang.

Baca Juga: Penyebar Foto Asusila di Bogor Diringkus, Kapolres: Motifnya Sakit Hati Karena Ditinggal Nikah

"Sudah dilobi juga oleh Kodim untuk mengingatkan potensi kerumunan, jadi tindakan pencegahan itu sudah dilakukan," katanya.

"Kemudian, saat hari H nya, ternyata euforia dari masyarakat yang bukan mengikuti tapi hanya melihat juga, itu membuat situasi jadi sangat masif kira-kiranya," jawab Emil.

Oleh sebab itu, pemerintah daerah tak dapat berbuat banyak karena situasi sudah terlanjur ramai.

Baca Juga: Viral Video Baliho Habib Rizieq Diturunkan TNI, Mayjen Dudung: Kalau Perlu FPI Dibubarkan

Ridwan Kamil menjelaskan situsi pada saat itu pihaknya memiliki dua pilihan, yakni pendekatan persuasif humanis atau secara represif.

Mengingat situasi lapangan dan potensi terjadi gesekan, maka Polda Jabar memilih untuk melakukan pendekatan secara humanis.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x