Ditanya Jenis Vaksin Anticorona, Terawan: Kita Tak Bisa Ngomong Apa-Apa, Barangnya Belum Datang

- 18 November 2020, 10:56 WIB
Menteri Kesehatan Terawan di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu 18 November 2020.*
Menteri Kesehatan Terawan di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu 18 November 2020.* /Chris Dale



ISU BOGOR - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan masih berkomunikasi dengan bandan kesehatan dunia WHO untuk jenis vaksin anticorona atau Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia.

Saat ini pemerintah belum bisa menentukan jenis atau merk vaksin yang akan diimpor dan diberikan pada akhir tahun Desember 2020 atau awal Januari 2021.

"Ini kan terus dinamikanya dan apa yang dikatakan oleh bapak presiden tadi, kita akan membeli apa yang di dalam list WHO dan kita konsultasikan dengan WHO terus apa yang paling rasional untuk dibeli," kata Terawan saat meninjau simulasi pemberian vaksin di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu 18 November 2020.

Baca Juga: Ini Pernyataan Lengkap Bupati Bogor Ade Yasin Positif COVID-19

Kata dia, pemerintah memantau dan melakukan komuniasi dengan badan kesehata dunia terkait vaksin yang direkomendasikan.

Ia melihat, jenis vaksin yang saat ini masih berkembang. Artinya, lanjut Terawan, vaksin yang datang nanti apakah ada ketentuan khusus misal bisa digunakan kepada pasien dengan penyakit penyerta (comorbit) atau tidak.

"Sampai detik ini berkembang terus. Kita ndak bisa ngomong apa-apa, sebelum lihat list mana yang ada di WHO, paling konsen, paling bisa kita berikan. Nanti yang datang yang mana," jelas Terawan.

Baca Juga: BREAKING NEWS - Bupati Bogor Ade Yasin Positif Covid-19

Lebih lanjut, kata Terawan, sambil menunggu kepastian vaksin. Pemerintah terus melakukan sosialisasi dan simulasi.

Diharapkan dengan adanya simulasi, pemerintah daerah dapat melakukan vaksinisasi dengan standar yang sesuai.

"Pemberian vaksin ini menjadi sorotan dunia. Kita harus menyiapkan diri dan terus menerus di latih. Supaya nanti ketika pelaksaan vaksin tidak gagap," paparnya.

Baca Juga: Jokowi Pastikan Program Vaksinasi Corona Dilaksanakan Akhir Tahun 2020

Sementara berdasarkan data Kemenkes sasaran penerima vaksin Covid-19 sebanyak 107.206.544 orang berusia 18 hingga 59 tahun.

Dari sasaran tersebut, menurutnya, sebesar 30 persen di antaranya merupakan kelompok penerima vaksin dari program yang dibiayai pemerintah dan 70 persen lainnya ialah kelompok penerima vaksin mandiri.

"Jumlah sasaran sudah mengakomodasi rekomendasi WHO yang melakukannya secara bertahap. Pelaksanaan dilakukan dengan pendekatan dua skema," kata Terawan.

Baca Juga: Jokowi Mampir ke Puskesmas Tanah Sareal Tinjau Simulasi, Ini Daftar Skala Prioritas Vaksinasi Corona

Dia menerangkan bahwa total penerima vaksin  dari program pemerintah 32.158.276 orang dengan kebutuhan 73.964.035 dosis vaksin Covid-19.

Menurutnya, setiap orang membutuhkan dua dosis vaksin dan wastage rate of vaccine atau penghitungan jumlah total vaksin dengan jumlah dosis yang diberikan sebesar 15 persen.

Sementara itu, penerima vaksin mandiri berjumlah 75.048.268 orang dengan kebutuhan 172.611.016 dosis vaksin Covid-19. Terawan berkata, penyediaan vaksin mandiri diserahkan ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Baca Juga: Hasil UEFA Nations: Tanpa Ampun, Timnas Spanyol Bantai Jerman 6-0

Sementara, pemerintah telah menyiapkan tenaga vaksinasi yang sudah melalui program pelatihan dengan jumlah saat ini 23.145 orang tenaga kesehatan.

Selain itu, pemerintah telah menyiapkan berbagai kebutuhan lain untuk pelaksanaan vaksin Covid-19.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x