3 Jenis Penyebaran Informasi yang Salah Setelah Pemilu Amerika

- 5 November 2020, 09:42 WIB
ilustrasi pemilu AS 2020.
ilustrasi pemilu AS 2020. /pexels/brettsayles

Renee DiResta, peneliti disinformasi di Stanford Internet Observatory, mengatakan bahwa postingan ini "mengubah tujuan konten yang dibuat pengguna dari Hari Pemilihan, yang mendokumentasikan insiden satu kali" lalu mengumpulkannya "untuk mendukung klaim penipuan dan tidak sah."

Jenis postingan ini terkadang menggunakan gambar untuk memberikan kesan legitimasi atas klaim palsu tersebut. Pada Selasa malam, misalnya, seorang pengguna Twitter mengomentari artikel berita dengan foto-foto yang menunjukkan petugas pemilu di Fairfax County, Va., Membawa kotak suara tertutup. Judul tersebut secara keliru menyatakan bahwa kumpulan surat suara telah ditemukan "begitu Virginia terlihat merah."

Twitter memberi label pada postingan tersebut dengan pemberitahuan yang memungkinkan orang "mempelajari tentang upaya keamanan pemilu AS 2020".

Baca Juga: Awas, Benda Sebesar Lemari Es Bakal Jatuh ke Bumi saat Pemilu AS, Ahli: Bukan Ini yang Membunuh 2020

Baca Juga: Jika Kalah Pemilu Amerika, Trump Sesumbar Tidak Akan Serahkan Kekuasaan

2. Desas-desus palsu tentang penghitungan suara yang melonjak

Jenis postingan menyesatkan umum lainnya: bahwa suara curang ditambahkan di negara bagian yang berayun dalam semalam, yang mengarah ke lonjakan penghitungan suara yang mencurigakan, sebagian besar untuk calon presiden dari Partai Demokrat, Joseph R. Biden Jr. Posting yang ditinjau oleh The New York Times menyertakan penyebutan khusus tentang Wisconsin, Michigan dan Georgia.

Pada kenyataannya, tidak ada yang luar biasa dari proses ini. “Proses pemilihan negara bagian ditentukan jauh sebelum pemungutan suara pertama diberikan,” kata Lisa Kaplan, pendiri Alethea Group, sebuah perusahaan yang membantu melawan misinformasi terkait pemilihan. “Merupakan hal yang normal untuk melihat perubahan jumlah suara karena negara bagian mengikuti prosedur yang mereka tentukan sejak awal.”

Joe Biden (kiri) melawan Donald Trump (kanan) dalam pertarungannya untuk memenangkan Pilpres AS 2020.
Joe Biden (kiri) melawan Donald Trump (kanan) dalam pertarungannya untuk memenangkan Pilpres AS 2020. Bloomberg

“Sementara tuduhan penipuan pemilih harus ditanggapi dengan serius, tuduhan itu jarang terjadi,” kata Kaplan. "Klaim seperti itu harus ditanggapi dengan serius dan dicocokkan dengan fakta dan bukti."

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: The New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah