Presiden Prancis Emmanuel Macron: Saya Memerangi Terorisme yang Dilakukan Atas Nama Islam

- 1 November 2020, 09:53 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron saat diwawancarai wartawan Al Jazeera, pada hari Minggu 1 November 2020.
Presiden Prancis Emmanuel Macron saat diwawancarai wartawan Al Jazeera, pada hari Minggu 1 November 2020. /Twitter @EmmanuelMacron

ISU BOGOR - Presiden Prancis Emmmanuel Macron mengaku geram dengan tindakan aksi terorisme yang mengatasnamakan Islam karena sudah lebih dari 300 warganya meninggal dunia.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam wawancara dengan Aljazeera yang diunggah di akun twitter @EmmanuelMacron pada, Minggu 1 November 2020.

"Saya ingin menjelaskan: apa yang kami lakukan di Prancis adalah memerangi terorisme yang dilakukan atas nama Islam, bukan Islam. Itu (terorisme) sudah merenggut nyawa lebih dari 300 warga kita!," ungkap Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Baca Juga: Presiden Prancis Bantah Menghina Islam Tapi Ngotot Mendukung Karikatur, Macron: Karena Itu Hak Kami

Baca Juga: Ini Pidato Lengkap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang Anti Islam?

Baca Juga: Prancis Anti-Islam: Emmanuel Macron menyebut Mengerti Perasaan Umat Muslim

Presiden Macron mengeluhkan dengan beredarnya kabar tentang Prancis menghina Islam adalah suatu kebohongan dan bertolak belakang dengan yang dilontarkannya selama ini.

Sebuah surat kabar Iran menerbitkan kartun yang menunjukkan Presiden Prancis Emmanuel dalam bentuk setan, sehubungan dengan pernyataannya di mana dia mendukung penerbitan kartun yang menyinggung Nabi Muhammad (SAW).*
Sebuah surat kabar Iran menerbitkan kartun yang menunjukkan Presiden Prancis Emmanuel dalam bentuk setan, sehubungan dengan pernyataannya di mana dia mendukung penerbitan kartun yang menyinggung Nabi Muhammad (SAW).* Twitter @ababeel122

"Saya telah melihat terlalu banyak kebohongan. Saya dengar dan lihat di media sosial belakangan ini, sebetulnya negara kita tidak memiliki masalah dengan agama apa pun".

"Mereka (umat Islam di Prancis) semua belajar dengan bebas! Tidak ada stigmatisasi: Prancis terikat pada perdamaian dan hidup bersama," kilah Presiden Macron.

 

Baca Juga: Ini Doa dari Khabib Nurmagomedov untuk Presiden Prancis Emmanuel Macron yang Menghina Nabi Muhammad

Baca Juga: Jokowi: Presiden Prancis Emmanuel Macron Telah Melukai Perasaan Umat Islam

Baca Juga: Peristiwa Berdarah di Prancis, Pria Tunisia Penggal Kepala Perempuan di Gereja

Bahkan ia mencoba meralat kabar yang menyebut Presiden Prancis mendukung kartun yang mempermalukan Nabi Muhammad.

"Saya dibuat (di media sosial dan media mainstream) mengatakan: 'Saya mendukung kartun yang mempermalukan nabi'. Saya mendukung orang yang bisa menulis, berpikir, dan menggambar dengan bebas di negara saya. Itu benar,"

"Karena itu kebebasan kita. Saya mengerti bahwa ini bisa mengejutkan, saya menghormatinya, tetapi kita harus membicarakannya," kata Macron.

Juara Dunia UFC Khabib Nurmagomedov ikut angkat bicara dan mendoakan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang sudah menghina Nabi Muhammad SAW mendapatkan noda di wajahnya dan azab dari Allah SWT.*
Juara Dunia UFC Khabib Nurmagomedov ikut angkat bicara dan mendoakan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang sudah menghina Nabi Muhammad SAW mendapatkan noda di wajahnya dan azab dari Allah SWT.* Instagram Khabib Nurmagomedov

Baca Juga: Tanggapi Tudingan Prancis Menghina Nabi Muhammad, Olivier Chambard: Islamisme Radikal yang Dilawan

Baca Juga: Prancis Menghina Nabi Muhammad, Jokowi Kecam Keras Presiden Emmanuel Macron

Baca Juga: UAS Tanggapi Prancis Hina Nabi Muhammad: Ini Kejahatan Terstruktur Pembusukan Umat Islam

Macron menyebut, para ekstremis Islam mengajarkan bahwa Prancis tidak boleh dihormati. "Mereka mengajarkan bahwa wanita tidak setara dengan pria, dan bahwa gadis kecil tidak boleh memiliki hak yang sama dengan anak laki-laki".

"Saya memberi tahu Anda dengan sangat jelas: Tidak di negara kita. Saya tidak akan pernah menerima bahwa kita bisa membenarkan kekerasan. Kebebasan kami, hak kami, saya menganggapnya sebagai panggilan kami untuk melindungi mereka," katanya.

 

Ia juga menjelaskan soal paham sekularisme untuk melawan terorisme di negaranya. "Sebab, sekularisme tidak pernah membunuh siapa pun".

"Saya tidak akan pernah menerima bahwa mereka bisa membenarkan kekerasan. Saya percaya bahwa misi kami adalah untuk melindungi kebebasan dan hak kami," ucapnya dengan bersikukuh dengan dalih memperjuangkan kebebasan berbicara.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x