Tanggapi Penghinaan Nabi Muhammad di Prancis, UAS: Eropa Akan Jadi Islam

- 30 Oktober 2020, 11:36 WIB
Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad. //Instagram/ustadzabdulsomad_official/

Kedua, lanjut UAS, mereka (warga Eropa) sendiri akan punah disebabkan LGBT, karena tidak menikah akibat maraknya homoseksual.

"Sedangkan kita ketahui sendiri umat Islam diajarkan dengan menikah banyak anak, kamu akan dibanggakan nabi di padang mahsyar".

"Dan ketiga adalah janji Allah, jadi Islamophobia hari ini itu adalah buah dari pemikiran mereka sendiri diantara pemikir besarnya yang memprediksikan bahwa Eropa itu akan Islam," katanya.

Baca Juga: Turki Kian Meradang karena Presidennya Dilecehkan Media Prancis Penghina Nabi Muhammad

Ia menyebut dengan sikap Prancis yang secara terus menerus menghina Islam merupakan musuh bersama.

"Ini musuh bersama kita adalah kejahatan terstruktur, untuk membusukan, mengejek, mengolok umat Islam," kata UAS.

Menurut UAS, dalam sepekan terakhir ini umat Islam di berbagai belahan dunia, khususnya Timur Tengah merespon kasus penghinaan terhadap Nabi Muhammad dengan tiga cara.

"Setelah kita tahu bagaimana respon umat Islam. Respon umat Islam terbagi 3 secara umum. yang pertama yang amat sangat militan. Sampai rela mengorbankan nyawanya, seperti yang dilakukan oleh seorang muslim," kata UAS.

Pertama, UAS menyinggung cara imigran Chechnya yang memenggal Samuel Patty seorang guru di Prancis yang mengajarkan kebebasan berpendapat dengan cara menunjukan karikatur Nabi Muhammad SAW.

"Menurut dia mati syahid dengan memenggal kepala guru yang kurang ajar yang menunjukan karikatur di depan murid-muridnya, dengan kebanggaan maka memancung kepalanya adalah jihad fisabilillah," katanya.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x