Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Pensiun, Conor McGregor Beri Hormat
"Mas tahu nggak kenapa pak Harto (Presiden Soeharto) bisa berkuasa 32 tahun, dia (Jokowi) bilang karena otoriter, karena ABRI," katanya.
Rizal Ramli menambahkan, bahwa bukan hanya karena Soeharto otoriter dan latar belakangnya tentara.
"Karena dia didampingi oleh, Profesor Kuntjoro Ningrat, ahli antropologi dan Profesor Selo Soemarjan ahli sosiologi, saat itu Soeharto diberi masukan ini nggak boleh, itu nggak boleh," katanya.
Terkait dengan itulah ia menyarankan ke Jokowi untuk ditiru, karena selama ini di Istana tak ada orang yang ahli Antropologi dan Sosiologi.
"Benar nasihat saya, diadakanlah pertemuan ahli antropologi yang datang sekitar 70-100 orang, namanya profesor kalau debat berjam-jam, yang hadir bingung, akhirnya kagak jadi dipilih," ucapnya.
Baca Juga: Masih PSBB, Bupati Bogor Ade Yasin Wanti-wanti: Tempat Wisata Wajib 50 Persen Pengunjung
Demikian juga ahli sosiologi, nasihatnya dikerjakan, bahkan Jokowi sempat megumpulkan para ahli sosiologi juga.
"Kalau dia cerdas kan, ya cari saja ahli Antropologi, tanya siapa yang paling baik, atau minta tolong saya, mas Rizal kan banyak teman, cariin saya antropologi dan sosiologi top," katanya.
Sehingga dengan demikian Jokowi dalam mengambil kebijakan memiliki second opinion sebelum mengambil kebijakan.