Menlu Iran: Tak Ada Serangan yang Terjadi di Isfahan

- 20 April 2024, 17:22 WIB
Menlu Iran Hossein Amirabdollahian dalam wawancara dengan NBC News di New York, pada Jumat malam 19 April 2024.
Menlu Iran Hossein Amirabdollahian dalam wawancara dengan NBC News di New York, pada Jumat malam 19 April 2024. /Foto/Ist

ISU BOGOR - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amirabdollahian menyatakan tidak ada serangan yang terjadi di Isfahan yang memicu reaksi Iran.

Hal tersebut disampaikan Amirabdollahian dalam sebuah wawancara dengan NBC News pada Jumat malam 19 April 2024 di New York. “Apa yang terjadi tadi malam (Kamis malam) bukanlah sebuah serangan, dan itu lebih seperti mainan yang dimainkan anak-anak kami – bukan drone,” ungkapnya.

"Belum terbukti bagi kami bahwa ada hubungan antara insiden tersebut dan rezim Israel," sambungnya seraya menambahkan bahwa Iran sedang menyelidiki masalah ini dan spekulasi media tidak akurat.

Diplomat terkemuka Iran yang mengunjungi New York juga menggarisbawahi bahwa selama “Tidak ada tindakan baru Israel yang bertentangan dengan kepentingan kami, maka kami tidak akan mendapat reaksi baru,” tegas Amirabdollahian.

Baca Juga: Soal Rentetan Ledakan di Isfahan, Iran: Diplomasi Mencegah Eskalasi Konflik dengan Israel

“Jika Israel mengambil tindakan tegas terhadap negara saya dan ini terbukti bagi kami, maka respons kami akan segera dan maksimal dan akan membuat mereka menyesalinya,” tambahnya.

Saat ditanya mengenai dampak Pemilu Presiden AS pada tahun 2024 terhadap kebijakan Iran, Amirabdollahian mengatakan tidak ada perbedaan antara Partai Demokrat dan Republik.

Bahkan ia mencatat bahwa Iran akan menilai berdasarkan perilaku AS, jika perilakunya didasarkan pada non-intervensi, penghormatan terhadap Iran, dan kedaulatan serta integritas wilayah Republik Islam, maka apa pun yang dipilih rakyat Amerika akan dihormati.

Mengenai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), ia mengatakan belum ada kemajuan nyata dalam menghidupkan kembali kesepakatan tersebut pada masa pemerintahan Biden dibandingkan dengan pemerintahan Trump.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x