Network
"Saat saya bermain ke berbagai daerah, saya kira isu golput itu terus bermunculan. Bahkan saya bilang sambil becanda ke para mahasiswa kenapa nggak boikot pemilu saja, ada yang mengatakan itu berat," kata Rocky Gerung.
Bahkan, lanjut dia, hitungan golput itu bagi mereka adalah suara yang tidak dipakai atau dipakai bisa dimanfaatkan oleh kekuasaan.
Baca Juga: Update Harga Emas Antam Hari Ini Per Gram Rp1.131.000 Sabtu 13 Januari 2024
"Jusuf Kalla melihat sesuatu ini, ada semacam gairah baru dalam berpolitik, maka dari itu, isu-isu yang beredar hari ini, menunjukkan PDIP, dan kubu AMIN itu mengerti juga keadaan hari ini," ungkap Rocky.
"Walaupun mereka menganggap bahwa jalan formalnya adalah pemilu tetapi kalau misalkan sistem electoral ini tidak menjamin demokrasi, mesti ada jalan informal (ekstra parlementer/semacam koalisi bayangan)," sambungnya.
Tetapi, lanjut Rocky Gerung, tetapi politik menjadi lebih dinamis lagi sehingga diperlukan taktik dan strategi.
Baca Juga: Bima Arya soal Gugatan Masa Jabatan ke MK Dikabulkan: Kepala Daerah Bertekad Kawal RPJP
"Tapi namanya Jusuf Kalla itu orang yang namanya udah dikenal sebagai ahli dalam mengatur siasat di belakang layar, yang kemudian layarnya terbuka, kayak akhir-akhir ini," ungkapnya.
Rocky Gerung menduga bahwa Jusuf Kalla secara diam-diam melakukan loby di istana. Walaupun dilakukan diam-diam, tetapi pengertian-pengertian dasar tentang watak Prsiden Jokowi dikenal olehnya.
"Kelihatannya memang ada satu upaya yang semakin lama-semakin terbuka dan akhirnya diakui, dan ada upaya untuk bikin koalisi, satu dan tiga (AMIN dan Ganjar-Mahfud) untuk bargaining sebenarnya," tegasnya.
