Video terseut disiarkan Hamas setelah mereka ditahan di 'Lubang' Kibbutz di Jalur Gaza dalam bentrokan yang terjadi dengan tentara pendudukan di Israel.
Bahkan Al Jazeera sempat menayangkan video yang menunjukkan sekelompok pria bersenjata yang mengikuti Brigade Al-Qassam meninggalkan seorang pemukim dan kedua anaknya. Hal itu terjadi setelah bentrokan bersenjata berakhir.
Dikutip dari Quds Press, Pakar urusan militer Jamal Khaled mengatakan, dalam pernyataannya kepada Al Jazeera, bahwa pesan Brigade Al-Qassam di balik penayangan klip ini.
Baca Juga: Respons Rudal Hizbullah, Israel Serang Lebanon Selatan
"Bahwa mereka (Hamas) tidak membunuh perempuan atau anak-anak seperti yang coba digambarkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu," ungkapnya.
Dia menilai video tersebut sebagai bagian dari upaya menepis upaya Israel yang hendak mendistorsi citra perlawanan Palestina.
"Ini untuk menghadapi kampanye sistematis dari kepemimpinan pendudukan Israel untuk mendistorsi citra mereka dan membenarkan kejahatan dan pembantaian yang diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang," kata Jamal.
"Terutama setelah pembentukan pemerintahan darurat Israel dan ancaman eksplisit untuk melenyapkan gerakan Hamas," tambahnya.
Baca Juga: Putin: Masalah Palestina Ada di Hati Setiap Muslim
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina merilis di Gaza mencapai 1.100 orang dan 5.400 lainnya luka-luka selama agresi Israel yang berlangsung di Jalur Gaza sejak Sabtu lalu.***