Hal tersebut meningkatkan spekulasi tentang wacana India bakal resmi berganti nama jadi "Bharat" ternyata bukan isu belaka. Lantas kenapa India ganti nama jadi Bharat?
Dikutip dari Reuters perubahan nama negara di Asia Selatan tersebut diduga menyangkut kepentingan politik menjelang Pemilu Parlemen 2024 mendatang.
Pasalnya, saingan PM India Narendra Modi menilai perubahan tersebut sengaja dibuat oleh aliansi oposisi baru yang dibentuk oleh 28 partai pada bulan Juli lalu. Sehingga perubahan nama tersebut disinyalir bernuansa politis.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Kereta di India: Awal Mula, Penyebab, Jumlah Korban Tewas dan Luka-luka
Sehingga wajar wacana pergantian nama tersebut kembali mencuat. Ditambah lagi, sejumlah elite di negara tersebut secara terang-terangan menggunakan istilah "Bharat".
Seperti yang dilakukan presiden atau perdana menteri saat berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Presiden Droupadi Murmu awal pekan ini menyebut dirinya sebagai "Presiden Bharat" dalam undangan makan malam untuk resepsi para pemimpin G20. Alhasil, hal tersebut memicu kontroversi.
Dalam kesempatan itu, PM Modi duduk di belakang papan nama meja atau plakat bertuliskan "Bharat", sedangkan logo G20 memiliki kedua nama tersebut - "Bharat" ditulis dalam bahasa Hindi dan "India" dalam bahasa Inggris.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Kereta di India: Tiga Kereta Bertabrakan, Ratusan Penumpang Tewas Mengenaskan
Dalam menyambut para delegasi KTT G20, Modi juga berbicara dalam bahasa Hindi, bahasa yang digunakan oleh mayoritas penduduk India. "Bharat menyambut para delegasi sebagai Presiden G20," ungkapnya.