ISU BOGOR - Dua petugas polisi negara bagian Wisconsin, Amerika Serikat, menjalani pemeriksaan, terkait penembakan terhadap seorang pria kulit hitam Jacob Blake dalam sebuah mobil. Blake itu ditembak beberapa kali dari belakang oleh polisi hingga mejalani perawatan kritis.
Dilansir dari AFP, pengacara keluarga korban mengatakan saat penembakan terjadi, tiga anak korban sedang berada di dalam mobil tersebut
Pengacara keluarga korban, Ben Crump, mengunggah peristiwa penembakan yang terjadi pada Minggu 23 Agustus 2020, di Kenosha itu di media sosial.
Baca Juga: 193 Siswa Terinfeksi Covid-19, Korea Selatan Kembali Tutup Sekolah dan Terapkan PJJ
Baca Juga: WHO Wajibkan Anak Usia 12 Tahun Kenakan Masker
Tak butuh waktu lama, video tersebut viral di media sosial, memicu protes yang memaksa pemerintah setempat memberlakukan jam malam. Massa menggelar unjuk rasa yang diwarnai pembakaran terhadap sejumlah gedung pemerintah.
Dalam potongan video di media sosial, Blake ditembak di kawasan perumahan yang banyak terdapat apartemen di daerah Kenosha.
Video peristiwa itu memperlihatkan dua petugas polisi yang hanya berjarak satu atau dua langkah dari Blake. Salah satu petugas mengikuti Blake yang melangkah menuju mobil.
Blake membuka pintu depan mobil dan mencoba masuk. Namun saat dia membungkuk masuk, salah satu polisi yang berada di dekatnya melepaskan tujuh tembakan ke punggungnya.
A Wisconsin police officer yesterday shot Jacob Blake 7 times in the back. His 3 children were in the car, watching their father being shot.
This is America.
On August 28th, we will be marching against police brutality in Washington, DC, demanding justice. pic.twitter.com/ibrPD66Y1t— Martin Luther King III (@OfficialMLK3) August 24, 2020
Penembakan terhadap Blake terjadi di tengah gelombang demonstrasi di kota-kota di Amerika Serikat, mengecam polisi yang menembak mati pria kulit hitam George Floyd dan Breonna Taylor.
Malam sebelum Blake ditembak, aksi protes digelar di Lafayette, Louisiana, setelah polisi membunuh seorang pria kulit hitam bernama Trayford Pellerin di luar gedung toko serba ada.***