Berinovasi Pelapis Baja Karbon, 3 Siswa Indonesia Torehkan Prestasi di GYSTB 2020 Hongkong

- 4 Agustus 2020, 17:39 WIB
Tangkapan layar saat kejuaraan GYSTB melalui aplikasi zoom.
Tangkapan layar saat kejuaraan GYSTB melalui aplikasi zoom. /Linna Syahrial /Kemenag

ISU BOGOR - Tiga pelajar Indonesia dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kediri, Jawa Timur menorehkan prestasi di kejuaraan Global Youth Science and Technology Bowl (GYSTB) dengan meraih juara III di ajang tersebut, atas inovasinya membuat pelapis material untuk baja karbon dari lempung bentonit sebagai penghambat terjadinya korosi.

Dikutip isubogor.com dari laman Kemendag.go.id, ketiganya adalah Aqsa Aufa Syauqi Sadana, Muhamad Rijal Firdaus dan Azzahra Fitri Videyarani.

Para pelajar Madrasah Indonesia tersebut meraih juara setelah masuk dalam seleksi 100 peserta dari berbagai negara termasuk Indonesia, Filipina, Hongkong, Thailand, China, Singapura, Malaysia, Korea, Turki, Irian, Africa, Eropa dan Rusia.

Baca Juga: JR Connexion Beroperasi, Bima Arya: 20 Ribu Penumpang dari Bogor ke Jakarta Harus Terlayani

Dengan keterbatasan Pandemi Covid-19, GYSTB sebagai ajang kompetisi sains dan inovasi karya ilmiah tingkat internasional yang diikuti oleh ilmuan muda se-dunia tersebut dilaksanakan melalui aplikasi zoom, pada 1 Agustus 2020.

Salah satu pelajar dalam tim sain MAN 2 Kediri itu Aqsa Aufa Syauqi Sadana mengatakan bukan hal yang mudah untuk mendapatkan peluang berkompetisi di ajang kompetensi internasional seperti GYSTB.

Timnya harus mengikuti seleksi nasional melalui Indonesian Young Scientist Association (IYSA) untuk menghasilkan tiga tim yang diikutsertaan dalam GYSTB, di antaranya MAN 2 Kota Kediri, SMAN 4 Denpasar, dan MAN Sidoarjo.

Baca Juga: ASN Kota Bogor Korupsi Rp17 Miliar, Bima Arya Inisiatif Berikan Penangguhan Penahanan

“Dalam 'event' internasional tersebut, kami membuat inovasi pelapis material untuk baja karbon dari lempung bentonit yang diharapkan dapat menjadi solusi dalam menghambat terjadinya korosi, khususnya pada dunia industri yang menggunakan baja. Inovasi ini kami beri judul “The Effects of Anti Corrosion Material Coating on Carbon Steel Based on Natural Inhibitors from Bentonite Clay with Matrix Epoxy Resin in Corrosive Mediums,” jelas Syauqi Sadana, Selasa, 4 Agustus 2020.

Syauqi Sadana juga mengisahkan bahwa ketika presentasi melalui Zoom, juri mengajukan pertanyaan yang sulit. Namun, pertanyaan itu bisa dijawab oleh mereka.

"Dewan Juri sangat antusias dan mendukung penelitian kami ini. Kelebihan dari penelitian kami adalah pelapisan korosi dengan lempung bentonit merupakan suatu kebaruan sekaligus sebagi upaya pemanfaatan SDA yang melimpah di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Sebut Goyang Upin Ipin Berirama Dangdut, Warganet: Tau Aja Penonton Militannya di Indonesia

Tidak hanya itu, kata Syauqi, pelapisan korosi dengan lempung bentonit ini keunggulannya telah diuji. Hasilnya, lempung ini terbukti efisien untuk diaplikasikan kepada baja dan dapat diterapkan pada industri perkapalan, jembatan, dan lainnya.

“Alhamdulillah, pada tanggal 3 Agustus 2020 kemarin, diumumkan bahwa karya inovasi kami mendapatkan Third Prize atau juara III,” ujarnya.

Baca Juga: Mundur, Liga Italia Serie A Kembali Bergulir Mulai 19 September

Untuk diketahui, selain dari MAN 2 Kediri, MAN Sidoarjo juga mendapatkan penghargaan berupa Honourable Mention. Tim MAN Sidoarjo terdiri atas Muhammad Oktaryanto Ramadhan, Moch. Isabil Liwaq, M. Ivan Nuruddin Ishaq dan Jamal Dwi Atmaja. Tim MAN Sidoarjo mempersembahkan inovasi dengan judul Vastric (Vannam Shrimp For Electric) Control and Monitoring Shrimp Waste’s Bioremediation as Bioelectricity Based on MFCs.***

 

 

 

Editor: Linna Syahrial

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah