Network
ISU BOGOR - Setelah dilengserkan atau dimakzulkan oleh DPRD Jember dari jabatannya, Bupati Jember Faida akhirnya angkat bicara. Menyikapi upaya politik dari kalangan legislatif itu, Faida tetap 'dingin' dan relatif bijak.
Menjadi Bupati perempuan pertama di Jember, Faida mengaku akan mengikuti semua prosedur yang berlaku ketika disinggung mengenai langkah hukum yang akan dilakukannya.
"Kami akan mengikuti mekanisme dan prosedur itu karena memang sudah ada aturannya. Saya tidak tahu apakah dewan nantinya benar-benar akan mengirim berkas itu ke MA. Namun, pada prinsipnya saya siap," ujar Faida.
Baca Juga: Sikapi Jessica Iskandar Putus, Ucapan El Barack Ini Bikin Maia Estianty Tercengang
Namun, kata dia, dalam menurunkan jabatan seorang Bupati tak seperti yang dilakukan DPRD Jember. "Tidak semudah itu menurunkan seorang bupati karena kami mendapat amanat dari rakyat," ujar Bupati Jember Faida.
Bupati Jember itu mengaku ia baik-baik saja dan akan tetap menjalankan tugasnya. "Saya fokus pada penanganan COVID-19 karena saya sebagai Ketua Satgas COVID-19 Jember," katanya.
Pemakzulan yang terjadi di Jember, menurut Faida adalah sebuah sejarah baru di Pemerintahan Jember. Dengan pemakzulan yang terjadi bagi Faida menjadi pendidikan politik dan tata negara yang baik bagi masyarakat khususnya di Jember.
Baca Juga: Jajaway Bike Park, Trek Baru Bermain Sepeda di Tengah Pesona Palabuhan Ratu
Sementara itu, menanggapi pemakzulan itu Gubernur Jawa Timur Khofifah dan Mendagri Tito Karnavian menyatakan akan menunggu keputusan Mahkamah Agung.
