Seperti diketahui, ledakan bom di Istanbul Turki terjadi pada 13 November 2022 merenggut enam nyawa dan melukai 81 orang. Tak lama kemudian para pejabat Turki dengan cepat menyalahkan militan Kurdi atas ledakan mematikan itu.
"Kami tidak ada hubungannya dengan insiden ini dan sudah diketahui publik bahwa kami tidak akan menargetkan warga sipil secara langsung atau menyetujui tindakan yang diarahkan pada warga sipil," kata PKK dalam sebuah pernyataan yang dikaitkan dengan komando markas Pusat Pertahanan Rakyat (HSM).
HSM adalah organisasi sayap bersenjata kelompok tersebut, yang ditetapkan sebagai teroris oleh Turki, AS, dan Uni Eropa.
Pada awal Oktober, mengantisipasi kekerasan menjelang pemilihan parlemen dan presiden Turki yang dijadwalkan pada Juni mendatang.
Baca Juga: Isi Surat Ancaman Bom di Konser NCT 127 Viral, Pengirim Minta Keluarganya Diselamatkan
Dikutip dari IntelliNews, Selasa 15 November 2022 serangan bunuh diri yang diklaim dilakukan oleh Pasukan Pertahanan Rakyat (HPG), sebuah unit HSM dan PKK, di kota Mersin di Mediterania Turki. dengan tajuk "Serangan bunuh diri di Turki membangkitkan hantu yang menjanjikan kekerasan menjelang pemilu."
Peristiwa bergerak cepat setelah ledakan. Menteri Kehakiman Turki, Bekir Bozdag, berbicara tentang "seorang wanita [yang] duduk di bangku di sana [tempat ledakan terjadi] selama 45 menit", dan bahwa ledakan tersebut, diduga berasal dari bom parsel, terjadi beberapa saat setelah dia pergi.
Pejabat Turki kemudian menyebut seorang warga Suriah, Ahlam Albashir, sebagai tersangka utama dalam serangan itu.
Baca Juga: Begini Isi Surat Ancaman Bom di Konser NCT 127, Bahan Peledak TNT dan TATP Disebutkan
Kantor berita milik pemerintah Turki, Anadolu Agency, kemudian menampilkan rekaman video dan gambar-gambar penggerebekan dini hari pada 14 November di kediaman Albashir dan penahanannya.