Seperti diketahui, baru-baru ini FBI menyita dokumen rahasia pemerintah AS dari retret Mar-a-Lago Donald Trump.
Dokumen ini bisa berdampak luas karena menyoroti masalah keamanan nasional yang sedang berlangsung dan kerap diungkap mantan presiden dari rumah yang ia juluki Gedung Putih Musim Dingin.
Trump sedang dalam penyelidikan FBI terkait dugaan pelanggaran Undang-Undang Spionase, yang membuatnya melanggar hukum untuk memata-matai negara lain atau salah menangani informasi pertahanan AS.
Baca Juga: Trump Kecam AS Bantu Ukraina: Eropa yang Seharusnya Banyak Kirim Bantuan ke Kiev
"Termasuk membagikannya dengan orang yang tidak berwenang untuk menerimanya," ungkap surat perintah penggeledahan sebagaimana dilansir dari Canberra Times, Sabtu 13 Agustus 2022.
Sebagai presiden, Trump terkadang berbagi informasi, terlepas dari sensitivitasnya.
Di awal masa kepresidenannya, dia secara spontan memberikan informasi yang sangat rahasia kepada menteri luar negeri Rusia.
"Informasi rahasia itu terkait rencana operasi ISIS saat dia berada di Oval Office," kata pejabat AS saat itu.
Baca Juga: Ivana Trump Meninggal Dunia, Ivanka Trump Tulis Pesan Haru: Aku Akan Merindukannya...
Tapi di Mar-a-Lago, di mana anggota dan orang-orang kaya menghadiri pernikahan dan makan malam penggalangan dana bermain-main di teras laut yang berangin, intelijen AS tampaknya sangat berisiko.