Ukraina, yang menuduh Moskow melancarkan perang agresi gaya kekaisaran yang tidak beralasan, mengatakan sekitar 500 tentara Rusia dengan kendaraan berat dan senjata ditempatkan di pabrik itu, di mana teknisi Ukraina terus bekerja.
Rusia mengatakan pasukannya berperilaku bertanggung jawab dan melakukan segala yang mereka bisa untuk memastikan keamanan fasilitas. Moskow menuduh pasukan Ukraina menembaki pabrik itu, sesuatu yang dibantah Kiev.
Baca Juga: Asisten Pembawa Koper Nuklir Vladimir Putin Ditembak Mati di Rumahnya
Valentyn Reznychenko, gubernur wilayah Dnipropetrovsk tengah Ukraina, mengatakan pada hari Rabu bahwa serangan Rusia terhadap Marhanets dilakukan dengan 80 roket Grad.
Lebih dari 20 bangunan telah rusak di kota, yang terletak di seberang sungai Dnipro dari pembangkit listrik, katanya.
Serangan yang sama merusak kabel listrik, menyebabkan beberapa ribu orang tanpa listrik, tambahnya. Sebuah asrama, dua sekolah, gedung konser, gedung dewan utama dan gedung administrasi lainnya juga terkena, katanya.
Gambar yang dipasok oleh pejabat Ukraina menunjukkan koridor sekolah yang dipenuhi puing-puing yang tampaknya dihantam dengan jendela pecah dan sebuah bangunan tempat tinggal ditusuk oleh roket.
Asal dari serangkaian ledakan di pangkalan udara Rusia di Krimea yang dicaplok Rusia sehari sebelumnya masih diperdebatkan, dengan Moskow mengatakan toko amunisi telah diledakkan dan pejabat Ukraina mengisyaratkan Kyiv mungkin bertanggung jawab.
Dua surat kabar AS mengutip pejabat Ukraina yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa pasukan khusus Ukraina telah melakukan serangan di pangkalan udara, yang mengakibatkan penghancuran pesawat militer Rusia di sana.***