Selain itu, Putin mencatat bahwa beberapa negara sedang mencoba untuk mengganti arsitektur keamanan global yang berpusat di sekitar PBB dengan apa yang disebut urutan berdasarkan aturan.
"Aturan apa? Siapa yang membuat aturan itu?" tanya Putin.
Mengingat pandangan bersama negara-negara BRICS tentang banyak masalah, presiden Rusia melanjutkan, format BRICS+ berguna, dengan para pesertanya berusaha untuk membangun tatanan multipolar yang benar-benar demokratis di dunia.
Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina, Kanselir Jerman Olaf Scholz: Sangat Penting untuk Berbicara dengan Putin
Sekadar diketahui KTT BRICS dua hari yang diselenggarakan oleh China dimulai pada hari Kamis melalui konferensi video.
KTT tersebut dihadiri oleh kepala negara-negara pengelompokan, dengan Putin bergabung dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Brasil Jair Bolsonaro, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dan Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping.
Pada hari Jumat, Presiden Argentina Alberto Fernández meminta agar negaranya diberikan keanggotaan BRICS, menggarisbawahi bahwa Buenos Aires bercita-cita untuk menjadi bagian dari kelompok yang sudah mewakili 42% dari populasi dunia dan 24% dari produk bruto global.***