Larangan Minyak Rusia Ungkap Kemunafikan AS yang Terus Beli dalam Jumlah Besar, Ini Kata Sekutu Utama Putin

- 8 Juni 2022, 20:26 WIB
Larangan Minyak Rusia Ungkap Kemunafikan AS yang Terus Beli dalam Jumlah Besar, Ini Kata Sekutu Utama Putin
Larangan Minyak Rusia Ungkap Kemunafikan AS yang Terus Beli dalam Jumlah Besar, Ini Kata Sekutu Utama Putin /Sputnik
ISU BOGOR - Pembicara Negara Rusia, Vyacheslav Volodin yang menjadi sekutu utama Vladimir Putin mengatakan AS telah mengungkapkan kemunafikannya dengan mengumumkan larangan minyak Rusia, sambil terus membelinya dalam jumlah besar.

Washington mengklaim telah bergerak untuk membatasi semua impor minyak mentah Rusia, beberapa produk minyak bumi, gas alam cair dan batu bara pada awal Maret sebagai bagian dari sanksi yang dikenakan pada Moskow atas konflik di Ukraina.

“Minyak Rusia tidak akan lagi diterima di pelabuhan AS,” Presiden AS Joe Biden bersumpah saat itu sebagaimana dilansir RT, Rabu 8 Juni 2022.

Tetapi pernyataan itu tidak didukung oleh tindakan, Volodin menunjukkan dalam sebuah posting di Telegram pada hari Rabu.

Baca Juga: Jersey Timnas Ukraina Diprotes Asosiasi Sepak Bola Rusia, Ini Alasannya

"Data dari Departemen Energi AS menunjukkan bahwa pengiriman minyak dari Rusia hampir dua kali lipat pada Maret dibandingkan dengan Februari – masing-masing dari 2.325 menjadi 4.218 juta barel,” tulis ketua parlemen.

Terlepas dari larangan yang diumumkan negara kita telah naik dari peringkat kesembilan ke peringkat keenam dalam peringkat pemasok minyak terbesar ke AS.

"Fakta bahwa pada saat yang sama Washington telah menekan UE untuk menyerah pada minyak Rusia, dan berhasil melakukannya, adalah tanda yang jelas dari standar ganda,” kata Volodin.

“Sekarang biarkan politisi dan birokrat Eropa menjelaskannya kepada warganya, mengapa mereka harus mentolerir ‘kenaikan harga Biden’,” tulisnya.

Baca Juga: Rusia Siap Berunding dengan PBB dan Ukraina, Lavrov: Ini Tak Membawa Apa Pun

Komentar itu mengacu pada upaya Joe Biden untuk menghubungkan inflasi yang tinggi, melonjaknya harga gas dan makanan dengan serangan Rusia di Ukraina, menjulukinya sebagai “kenaikan harga Putin.”

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: RT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x