Putin juga mengulangi tuntutannya agar NATO tidak pernah mengizinkan Ukraina untuk bergabung dengan aliansi tersebut, yang telah menjadi prioritas negara tersebut sejak aneksasi Rusia atas Krimea pada tahun 2014.
Meluncurkan invasi pada 24 Februari, dia mengatakan kepada orang-orang Rusia bahwa tujuannya adalah untuk “demiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina”, dan menolak untuk menyebutnya sebagai invasi atau perang.
Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov berbicara tentang membebaskan Ukraina dari penindasan sementara kepala intelijen asing Sergei Naryshkin berpendapat bahwa "masa depan Rusia dan tempatnya di dunia dipertaruhkan".
Volodymyr Zelensky sudah menanggapi kemarahan Rusia atas NATO dengan menerima Ukraina tidak akan diterima sebagai anggota.***