Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Terima Kasih ke Indonesia Terkait Invasi Rusia ke Ukraina

- 13 April 2022, 18:08 WIB
Heboh! Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Terima Kasih ke Indonesia Terkait Invasi Rusia ke Ukraina
Heboh! Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Terima Kasih ke Indonesia Terkait Invasi Rusia ke Ukraina /Reuters
 

ISU BOGOR - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov baru-baru ini menyampaikan terima kasih kepada sejumlah negara berpenduduk mayoritas muslim, termasuk Indonesia karena tidak menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.

"Ramzan Kadyrov sebagai salah satu subjek federal Federasi Rusia, mempublikasikan tulisan tentang dukungan dunia Islam terhadap Rusia. Berikut tulisan Kadyrov yang kami kutip dan terjemahkan," tulis Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia untuk Indonesia di Instagramnya yang dikutip, Rabu 13 April 2022.

Lebih lanjut, melansir tulisan pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov yang menjelaskan bahwa Rusia adalah negara yang menghormati dan melindungi hak jutaan muslim, baik yang tinggal di wilayahnya maupun di luar wilayahnya.
 
Tangkapan layar Instagram Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia yang mempublikasikan tulisan Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov
Tangkapan layar Instagram Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia yang mempublikasikan tulisan Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Instagram @rusemb_indonesia

"Sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Rusia, siapa pun dilarang menyinggung perasaan umat beragama, menyebut teks-teks kitab suci sebagai materi ekstremis, serta menghina nabi dan rasul kami yang tercinta," tulis Ramzan Kadyrov.

Selain itu, Ramzan Kadyrov menyinggung isu atau propaganda LGBT dan penyimpangan lainnya juga sangat dilarang.

"Negara kami, Rusia, melindungi hak muslim dan seluruh umat beragama! Sebagai muslim, bagi saya, merupakan suatu kepuasan besar ketika mengetahui bahwa seluruh dunia Islam mendukung Rusia.
 

"Dalam pertarungan melawan kejahatan universal. Tidak ada satu pun negara yang mayoritas penduduknya muslim menjatuhkan sanksi kepada Rusia," tegas Ramzan Kadyrov.

Lebih lanjut Ramzan Kadyrov juga merinci negara-negara berpenduduk mayoritas muslim yang diklaimnya mendukung Rusia invasi Ukraina, di antaranya adalah Saudi Arabia, Turki, Uni Arab Emirat, Pakistan.

"Palestina, Irak, Suriah, Iran, Libia, Indonesia, Yordania, Mesir, Qatar, Azerbaijan, Aljazair, Afganistan, Bangladesh, Bahrain, Bosnia dan Herzegovina, Brunei Darussalam, Burkina Faso, Gambia, Guinea, Guinea Bissau, Djibouti.
 

"Yaman, Kazakhstan, Kirgizstan, Kuwait, Lebanon, Mauritania, Malaysia, Mali, Maladewa, Maroko, Niger, Nigeria, Oman, Senegal, Somali, Sudan, Tajikistan, Tunisia, Turkmenistan, Uzbekistan, Chad, dan banyak lainnya!

Lantas, Ramzan Kadyrov mengatasnamakan 30 juta muslim Rusia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada negara-negara muslim tersebut.

"Saya ingin menyampaikan kepada Anda semua terima kasih yang setulus-tulusnya. Semoga Allah Swt. senantiasa meridai (negara) Anda semua," ungkapnya.
 

Menurut Ramzan Kadyrov negara-negara tersebut sebagai bukti bahwa umat Islam selalu berpihak pada kebenaran dan keadilan.

"Adapun (Joe) Biden yang, meski kelihatan sebagai manusia, justru berperilaku seperti setan, ditambah lagi mengidap demensia.

"Saya bangga bahwa saya seorang muslim dan menyaksikan bagaimana seluruh umat Islam bersatu dengan kami dan menyampaikan posisi mereka yang tegas melawan Barat!," paparnya.

Maka dari itu, kata Ramzan Kadyrov, sebagaimana Biden dan antek-anteknya yang membantu rezim Kiev, pihaknya tidak akan menyisakan, bahkan aroma tubuh orang Nazi, Bandera, dan setan-setan di Ukraina.

"Kami tidak akan berhenti sampai tercapai kedamaian di seluruh dunia yang berdasarkan pada nilai-nilai suci bagi semua orang! Panglima tertinggi kami, Presiden Rusia Vladimir Putin, selalu berdiri demi perdamaian dan melawan peperangan.

"Oleh karena itu, beliau layak dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian. Semua roh jahat, yang merupakan pembunuh dan teroris, gagal membuatnya terlihat buruk," ungkapnya.

Meski demikian, lanjut dia, umat manusia kini sudah melihat kebenaran dan menunjukkan kepada Barat bahwa umat muslim sudah tidak tahan lagi dengan kebijakannya yang haus darah.

"Barat, yang memersonifikasikan kejahatan universal, pasti jatuh. Hari ini, kita menyaksikan kematian monster yang arogan dan tentu kita akan mengalahkan kesombongannya. Saya juga penasaran apakah Biden itu sebenarnya manusia atau ...?," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x