Rusia Desak Dewan Keamanan PBB Gelar Pertemuan Bahas Senjata Biologis di Ukraina

- 11 Maret 2022, 17:07 WIB
Rusia Desak Dewan Keamanan PBB Gelar Pertemuan Bahas Senjata Biologis di Ukraina
Rusia Desak Dewan Keamanan PBB Gelar Pertemuan Bahas Senjata Biologis di Ukraina /Tangkapan layar Twitter @mod_russia
ISU BOGOR - Rusia menyerukan pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas program senjata biologis ditemukan di Ukraina dan diduga didukung AS.

Washington telah membantah bahwa mereka memiliki atau mengoperasikan biolab di negara itu. Sementara Kiev bersikeras bahwa fasilitas itu hanya terlibat dalam penelitian sipil.

Wakil utusan Moskow untuk PBB Dmitry Polyanskiy mengumumkan langkah tersebut pada Jumat pagi, dengan mengatakan bahwa misi tersebut telah meminta pertemuan puncak Dewan Keamanan pada 11 Maret.

Baca Juga: Angkatan Bersenjata Ukraina: Rusia Sudah Kehilangan 353 Tank, 57 Pesawat dan 12 Ribu Tentara

Dilansir dari Russian Today, Dmitry Polyanskiy yang mengutip pengarahan Kementerian Pertahanan yang mengklaim bahwa AS dan sekutu NATO ikut menjalankan “program biologis militer” di Ukraina.

Pengarahan militer melanjutkan dengan mengklaim bahwa Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan Pentagon membiayai dan melakukan penelitian biologi militer di wilayah Ukraina.

Mengutip dokumen yang katanya ditangkap di beberapa fasilitas selama serangan Rusia yang sedang berlangsung di negara itu.

Baca Juga: Kisah Pilu: Aktor Ukraina Ini Meninggal Usai Evakuasi Warga Sipil dari Pasukan Rusia

Di antara kegiatan lain, kementerian mengatakan penelitian dilakukan di laboratorium di Kiev, Kharkov dan Odessa untuk "Mempelajari kemungkinan penyebaran infeksi yang sangat berbahaya melalui burung yang bermigrasi."

"AS sepenuhnya mematuhi kewajibannya di bawah Konvensi Senjata Kimia dan Konvensi Senjata Biologis, dan tidak mengembangkan atau memiliki senjata semacam itu di mana pun," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price yang menolak tuduhan tersebut.

Sebaliknya, Price berpendapat bahwa Rusialah yang telah mengoperasikan “program senjata kimia dan biologi aktif,” meskipun dia tidak merinci atau memberikan bukti untuk tuduhan balasan tersebut.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Russia Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x