Putin Coba Hancurkan Identitas Ukraina, Ini Kata Sejarawan Spesialis Uni Soviet

- 4 Maret 2022, 16:30 WIB
Putin Coba Hancurkan Identitas Ukraina, Ini Kata Sejarawan Spesialis Uni Soviet
Putin Coba Hancurkan Identitas Ukraina, Ini Kata Sejarawan Spesialis Uni Soviet /Reuters

Menurutnya, Ukraina bagi Putin dianggap sebagai ancaman mematikan. Belum tentu bagi Rusia yang baik, damai, demokratis, tetapi merupakan ancaman bagi Rusia yang otoriter, quasi-fasis, seperti Putin.

"Dan itu tentu saja merupakan ancaman bagi ambisi kekaisarannya. Di sinilah kemiripan dengan Chechnya, Georgia, Transnistria, dan Crimea [masuk]. Semuanya mewakili langkah-langkah dalam penegasan kembali Putin atas Kekaisaran Rusia," tegasnya.

Lantas, Motyl juga membeberkan masa lalu Putin saat masih berdinas di KGB sebelum menjadi Presiden Rusia. Menurutnya, bisa terlihat dengan fakta bahwa ia bergabung dengan KGB pada 1970-an, pada puncak represi KGB terhadap gerakan pembangkang Soviet.

"Dia tidak bergabung dengan KGB ketika Uni Soviet mengalami pencairan, ketika represi minimal, di mana orang bisa berdebat, yah, pria itu benar-benar peduli dengan membela tanah air Soviet. Tidak, dia bergabung tepat pada saat mereka menindak. Anda tahu apa yang Anda lakukan.

"Ini belum sepenuhnya dihargai, saya pikir. Anda bergabung dengan institusi yang memiliki salah satu sejarah paling berdarah di abad ke-21," katanya.

Lebih lanjut, Motyl menjelaskan maksudnya hal ini sebanding dengan Gestapo dalam sifat haus darahnya.

"Dan ini terjadi segera ketika [mantan pemimpin Soviet Vladimir] Lenin pertama kali membentuk polisi rahasia Soviet, yang dikenal sebagai Cheka.

"Inti dari lembaga itu adalah untuk melembagakan Teror Merah dan untuk melenyapkan, dengan kejam melenyapkan, siapa pun yang kebetulan menjadi musuh potensial pemerintahan Bolshevik," ungkapnya.

Menurutnya, teror [Mantan pemimpin Soviet Joseph] Stalin bahkan lebih buruk. Dia memberlakukan mandat ini yang didirikan di Ukraina pada tahun 1932 hingga 1933.

"[Kelaparan Holodomor di Ukraina mengacu pada periode kekurangan biji-bijian yang ekstrem di Uni Soviet, ketika para pemimpin Partai Komunis menuntut rumah tangga petani Ukraina menyerahkan semua makanan kepada negara.]

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Foreign Policy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah