Akos berkata dirinya orang Hongaria. Ukraina adalah tetangganya.
"Saya tidak tahan melihat apa yang terjadi di sana. Seperti yang saya lihat, apa yang mereka butuhkan adalah orang-orang pergi ke sana dan bertarung. Saya punya sedikit pengalaman. Saya tahu cara menggunakan pistol.
"Jika saya pergi ke sana, ada kemungkinan saya bisa mati. Tapi itulah kebenaran perang. Aku bisa mati, kehilangan anggota tubuhku, aku sadar. Tapi seseorang harus pergi," ungkapnya.
Meskipun banyak yang telah tiba di kedutaan tidak memiliki pengalaman tempur sebelumnya, seorang sukarelawan, Jason Luck, memilikinya.
Jason Luck, yang memiliki keluarga di Mykolaiv, sebuah kota dekat Laut Hitam di Ukraina selatan, bertugas selama 12 tahun di Angkatan Darat Inggris. Dia dijadwalkan terbang pada hari Rabu.
"Keluarga saya berada di Ukraina. Mereka berada di timur negara itu. Saya punya pasangan saya, anak laki-lakinya, anak perempuan saya," ungkapnya.
"Bertarung bukanlah prioritasku. Keluarga saya adalah prioritas saya. Saya tinggal di Surrey tapi bolak-balik. Pertama karena pandemi, sekarang si idiot [Putin] ini," katanya.
Jason, yang berusia akhir 40-an, menolak tawaran dari otoritas Ukraina untuk membayar penerbangannya.
"Aku akan keluar hari Rabu. Aku ingin. Saya sangat khawatir. Aku punya perasaan bengkok di perutku," katanya.
"Saya ingin pergi ke sana untuk melindungi kota saya. Saya tidak ingin berakhir di Kyiv. Saya ingin dekat dengan keluarga saya. Itu sebabnya aku di sini.