Di Ambang Perang, Pemimpin Jerman di Ukraina: Kami Mengalami Ancaman...

- 14 Februari 2022, 19:43 WIB
Di Ambang Perang Dunia ke 3, Kanselir Jerman Nekad Kunjungi Ukraina Cegah Invasi Rusia
Di Ambang Perang Dunia ke 3, Kanselir Jerman Nekad Kunjungi Ukraina Cegah Invasi Rusia /Twitter @olafscholz
 
ISU BOGOR - Di ambang perang dunia ke 3 antara Rusia dan Ukraina membuat pemimpin Jerman berjuang keras agar invasi itu tidak terjadi.

Dilansir dari AP News, lebih banyak pasukan NATO menuju ke Eropa Timur, sedangkan beberapa negara bekerja untuk mengevakuasi warga dan diplomatnya dari Ukraina.

Disela-sela ketakutan invasi Rusia yang meningkat di Ukraina, justru Kanselir Jerman Olaf Scholz malah mengunjungi negara tersebut.

Baca Juga: Krisis Ukraina, Pengamat: Rusia atau Amerika yang Senang Memicu

Keberadaannya untuk mencegah invasi Rusia yang ditakuti yang mungkin beberapa beberapa hari lagi bakal terjadi.

“Kami mengalami ancaman yang sangat, sangat serius terhadap perdamaian di Eropa.

“Dari Moskow, kami sangat mengharapkan sinyal de-eskalasi," tulis Scholz di Twitter saat ia tiba di ibukota Ukraina, Kyiv, Senin 14 Februari.

Baca Juga: Biden Ancam Putin Jika Rusia Serius Invasi Ukraina: Barat Akan Mengisolasi Moskow

Usai mengunjungi Ukrain, kanselir Jerman Olaf Scholz berencana untuk melanjutkan perjalanan ke Moskow, di mana ia akan mencoba membujuk Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mundur.

Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey mengatakan serangan Rusia dapat secara efektif kapan saja bisa terjadi tanpa pemberitahuan.

Itu mengikuti peringatan dari pejabat AS bahwa invasi bisa datang minggu in. Hal tersebut membuat kebingungan langkah-langkah diplomasi untuk mencegah peran terjadi.

Baca Juga: Dampak Konflik Ukraina dan Rusia, Tiga Bencana Ini Bakal Terjadi Menurut Pakar

Sekadar diketahui, Moskow sempat menyangkal memiliki rencana untuk menyerang. Namun sangkalannya itu bertolak belakang dengan pengerahan 130.000 tentara di perbatasan Ukraina.

Bahkan dalam pandangan AS, hal itu justru telah membangun daya tembak yang cukup untuk meluncurkan serangan dalam waktu singkat.

Dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa perang akan segera terjadi, militer Jerman mengatakan yang pertama dari sekitar 350 tentara tambahan yang dikirim untuk mendukung pasukan NATO di Lithuania sedang dalam perjalanan Senin.

Baca Juga: Ukraina Diambang Perang, AS Diperingatkan Tidak Akan Bisa Evakuasi Warganya Jika Rusia Menyerbu

Enam senjata howitzer juga dimuat ke truk untuk diangkut ke sisi timur aliansi.

Sementara itu, Lituania memindahkan keluarga diplomat dan beberapa pekerja diplomatik yang tidak penting keluar dari Ukraina; AS sudah menarik sebagian besar stafnya dari kedutaan di Kyiv.

Dan Kementerian Luar Negeri Yunani bergabung dengan beberapa negara Barat dalam mendesak warganya untuk meninggalkan negara itu.

Langkah-langkah itu adalah persiapan terbaru untuk kemungkinan perang. Pada hari Minggu, beberapa maskapai membatalkan penerbangan ke Kyiv dan pasukan di sana menurunkan pengiriman senjata baru dari anggota NATO.

Badan keselamatan lalu lintas udara Ukraina menyatakan wilayah udara di atas Laut Hitam sebagai "zona bahaya potensial" karena latihan angkatan laut Rusia dan merekomendasikan agar pesawat menghindari terbang di atas laut pada 14-19 Februari.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah