China, yang mengklaim Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, secara rutin menolak penjualan senjata AS, menambah ketegangan China-AS yang ada.
Sebuah pernyataan dari Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan A.S. mengatakan telah menyampaikan sertifikasi yang diperlukan yang memberi tahu Kongres setelah persetujuan Departemen Luar Negeri untuk penjualan, yang diminta oleh kedutaan de facto Taiwan di Washington.
"Peningkatan ke Sistem Pertahanan Udara Patriot akan membantu meningkatkan keamanan penerima dan membantu menjaga stabilitas politik, keseimbangan militer, ekonomi, dan kemajuan di kawasan itu," kata DSCA dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters, Selasa 8 Februari 2022.
"Dalam menghadapi ekspansi militer China yang berkelanjutan dan tindakan provokatif, negara kami akan menjaga keamanan nasionalnya dengan pertahanan yang solid, dan terus memperdalam kemitraan keamanan yang erat antara Taiwan dan Amerika Serikat," katanya dalam sebuah pernyataan.
Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengecam keras.
"China akan mengambil langkah-langkah yang tepat dan kuat untuk secara tegas menjaga kedaulatan dan kepentingan keamanannya," katanya kepada wartawan.
Baca Juga: Rocky Gerung Bongkar Kepentingan AS di Muktamar NU Lampung 2021, Singgung Potensi Konflik
Ditanya tindakan apa yang akan diambil China, Zhao berkata: "Saya ingin meminta semua orang untuk menunggu dan melihat".
China telah memberlakukan sanksi terhadap Lockheed Martin dan perusahaan AS lainnya di masa lalu karena menjual senjata ke Taiwan, meskipun tidak jelas bentuk hukuman yang diambil.