Network
ISU BOGOR - Progres vaksinasi di DKI Jakarta sudah mencapai 97 persen. Merujuk ketentuan Badan Kesehatan Dunia (WHO) kekebalan kelompok atau herd immunity sudah terbentuk dengan 70% populasi sudah tervaksin.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam kerangannya menuturkan, proses vaksinasi juga masih terus berlangsung.
"Untuk Vaksinasi Program, total dosis 1 saat ini sebanyak 8.722.646 orang (97,6%), dengan jumlah yang divaksin dosis 1 hari ini sebanyak 92.557 orang," paparnya, Rabu 11 Agustus 2021.
Baca Juga: Rangkuman Aturan PPKM Level 4 di Kota Bogor hingga 16 Agustus 2021
Untuk total dosis 2, kini mencapai 3.784.353 orang (42,3%), dengan jumlah yang divaksin dosis 2 hari ini sebanyak 113.148 orang.
Dwi juga menambahkan, terdapat penyesuaian data target vaksinasi di DKI Jakarta yang totalnya menjadi 8.941.211 orang.
Untuk kategori, capaian vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun, untuk dosis 1 telah dilakukan sebanyak 74,4% dan untuk dosis 2 sebanyak 13,3%.
Baca Juga: Gara-Gara Bogor Masih Zona Merah, DKI Jakarta Masih PPKM Level 4
Sedangkan warga usia 18-59 tahun, untuk dosis 1 telah dilakukan sebanyak 102,6% dan vaksinasi dosis 2 sebanyak 42,7%.
Pada kelompok lansia, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan sebanyak 83,9% dan vaksinasi dosis 2 sebanyak 71,1%.
Sementara vaksinasi gotong royong, untuk dosis 1 telah diberikan kepada 175.494 orang dan dosis 2 sebanyak 127.140 orang.
Baca Juga: 18 Lokasi Sentra Vaksinasi Covid-19 di Bogor Hari Ini
Bila merujuk ketentuan WHO, Jakarta telah mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) berdasarkan rujukan 70 persen warga telah divaksin yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya menyoroti ketimpangan atau tidak meratanya persetase vaksinasi di aglormerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Proses vaksinasi di Jakarta mencapai di atas 80%, sementara di wilayah penyangga masih di bawah 50%.
“Presiden sendiri menggaris bawahi. Aglomerasi seputar Jakarta ini ngga boleh timpang . Jakarta dia atas 80% yang lainnya harus mengikuti, idealnya ya diatas 80% juga. Sama harusnya,” kata Bima, Selasa kemarin.***
