Gejolak Kudeta, Dua Orang Myanmar Berniat Membunuh Perwakilan PBB

- 7 Agustus 2021, 09:41 WIB
Rakyat Myanmar Dikibulin Junta Militer, Keadaan Darurat akan Dicabut dan mengadakan pemiilu Agustus 2023
Rakyat Myanmar Dikibulin Junta Militer, Keadaan Darurat akan Dicabut dan mengadakan pemiilu Agustus 2023 /Reuteurs/Stringers/

ISU BOGOR - Dua orang warga negara Myanmar telah ditangkap di AS karena diduga merencanakan untuk membunuh atau melukai duta besar Myanmar untuk PBB.

Kantor kejaksaan AS di New York mengatakan, Phyo Hein Htut dan Ye Hein Zaw telah merencanakan menyewa penyerang untuk memaksa Kyaw Moe Tun mundur.

Kyaw Moe Tun dianggap sering mengkritik dan berseberangan dengan kebijakan penguasa militer Myanmar, yang merebut kekuasaan dalam kudeta pada 1 Februari lalu.

Baca Juga: Kritik Pemerintah PPKM Level 4 Diancam Didenda Rp 5 Miliar, Dinar Candy Ucap Menyesal Berbikini di Jalan

Pemerintah Junta Myanmar kemudian memecatnya, tetapi Kyaw Moe Tun terus mewakili pemerintah sipil negara itu di badan dunia tersebut.

Militer Myanmar sejauh ini tidak memberikan komentar publik tentang masalah ini.

Kondisi Myanmar terus bergejolak sejak kudeta terhadap pemerintahan sipil pemenang pemilu di negara itu. Ratusan orang, termasuk anak-anak, tewas dalam protes jalanan massal yang meletus setelah kudeta.

Baca Juga: Sabtu Malam Ini: Community Shield, Hadapi Juara Liga Inggris Manchester City, Leicester Tak Gentar

Pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan anggota partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) termasuk di antara mereka yang ditahan.

"Phyo Hein Htut dan Ye Hein Zaw merencanakan untuk melukai atau membunuh duta besar Myanmar untuk PBB dalam serangan yang direncanakan terhadap seorang pejabat asing yang akan berlangsung di tanah Amerika," kata Jaksa AS Audrey Strauss dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat waktu setempat atau Sabtu 7 Agustus 2021.

"Kami memuji kerja tak kenal lelah dari mitra penegak hukum kami di semua tingkat pemerintahan untuk memastikan keselamatan diplomat dan pejabat asing".

Baca Juga: Jangan Serius, Wakil Gubernur Riza Sebut Messi Cocok Main di Persija Jakarta

Awal tahun ini, Zaw (28), diyakini telah mentransfer dana senilai US$ 4.000 (sekitar Rp 57 juta) kepada Htut (20), melalui sebuah aplikasi sebagai pembayaran di muka untuk serangan yang direncanakan.

Para terduga itu dihadirkan di pengadilan di New York pada Jumat malam.***

Editor: Chris Dale

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x