Tetapi partai-partai oposisi, serta beberapa anggota parlemen dalam koalisi yang berkuasa, menyerukan agar revisi itu dibatalkan.
Nagatsuma Akira dari oposisi utama Partai Demokrat Konstitusional mengatakan, jika ini terus berlanjut, orang-orang yang harus dirawat di rumah sakit tidak akan dapat melakukannya.
Baca Juga: Usai China Ancam Jepang Gunakan Nuklir, Inggris Kirim 2 Kapal Perang ke Asia
"Sebaliknya, pemerintah harus meminta petugas kesehatan di seluruh negeri untuk lebih mendukung orang yang terinfeksi yang diisolasi di hotel," ungkapnya.
Perdana menteri mengatakan pemerintah hampir mencapai tujuannya untuk memvaksinasi semua orang tua yang bersedia. Dia mengatakan dia ingin lebih dari 40 persen populasi menerima dua suntikan pada akhir Agustus.
Prefektur Tokyo, Saitama, Chiba, Kanagawa, Osaka dan Okinawa berada dalam keadaan darurat, sementara prefektur Hokkaido, Ishikawa, Hyogo, Kyoto, dan Fukuoka mengambil tindakan anti-virus intensif di area dan periode terbatas.
Baca Juga: China Ancam Jepang 'Gunakan Bom Nuklir' Jika Terus Ikut Campur Soal Invasi Taiwan
Pemerintah berencana untuk memperluas langkah-langkah kuasi-darurat ke delapan prefektur lainnya.***