ISU BOGOR - Pihak berwenang Jepang mengkonfirmasi lebih dari 14.000 infeksi COVID-19 baru pada Rabu 4 Agustus 2021 dalam penghitungan harian tertinggi yang pernah ada. Sekitar 30 persen dari mereka berada di Tokyo, juga merupakan rekor tertinggi.
Lonjakan itu terjadi saat ibu kota masih dalam keadaan darurat keempat dan Olimpiade musim panas berlangsung. Tindakan anti-virus yang ketat akan berlaku hingga akhir Agustus.
Keadaan darurat mendorong keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengadakan Olimpiade hampir seluruhnya tanpa penonton.
Baca Juga: Tuan Rumah Jepang Kantongi Medali Emas Pertandingan Sketeboard Persembahan Atlet Yuto Horigome
Kenaikan ini membebani sistem medis. Untuk mencegah rumah sakit kewalahan, pemerintah merevisi kebijakan perawatan pasiennya.
Di daerah-daerah yang dilanda lonjakan pasien COVID-19, mereka yang tidak memiliki gejala parah akan diminta untuk melakukan pemulihan di rumah, pada prinsipnya.
Perdana Menteri Suga Yoshihide mengatakan, pihaknya melakukan semua yang bisa untuk melindungi kesehatan masyarakat karena virus corona jenis Delta menyebar dengan cepat.
Baca Juga: Pembukaan Olimpiade Tokyo Diwarnai Unjuk Rasa karena COVID-19 Masih Meningkat di Jepang
"Kami memutuskan untuk merevisi kebijakan kami sehingga kami memastikan semua orang dapat menerima perawatan medis yang diperlukan."